Suara.com - Pakar Hukum dan Tata Negara Refly Harun angkat bicara soal kehebohan video hasil investigasi tim Najwa Shihab dalam pengungkapan pelaku pembakaran Halte Sarinah.
Ada harapan tersendiri yang dilontarkan Refly kepada tim Najwa usai video itu mengundang beragam reaksi publik.
"Mudah-mudahan Najwa dan Timnya memberi kontribusi positif dalam pengungkapan soal ini, dan tidak justru sebaliknya malah back fire ke diri mereka sendiri," kata Refly dilansir YouTube-nya, Jumat (20/10/2020).
Ia berharap agar tidak ada yang salah sasaran dijadikan target dalam mengungkap kebenaran terkait pengungkapan pembakaran Halte Sarinah daat demo menolak Omnibus Law 8 Oktober itu.
"Jangan sampai orang-orang yang berniat baik yang ingin berpartisipasi dalam kebaikan di negeri ini justru dijadikan target," sambung Refly.
Menurut Refly, ada pihak yang berkepentingan yang ingin agar unjuk rasa berakhir dengan kericuhan. Pihak-pihak tersebut bisa jadi berasal dari kepentingan yang punya tujuan sama untuk merusak esensi demo menolak Omnibus Law.
"Mungkin tujuan satu untuk mendelegitimasi inti dari unjuk rasa itu yaitu menolak UU Ciptaker. Yang lain mungkin untuk terus memunculkan situasi chaos," kata Refly.
Ia pun meminta agar aparat benar-benar menangkap aktor lapangan dan intelektual dibalik peristiwa kericuhan tersebut.
"Dua-duanya tidak bisa diterima dari sisi hukum. Karena itulah penegak hukum benar-benar harus menemukan siapa aktor lapangan dan siapa aktor intelektual dari peristiwa pembakaran tersebut," ujar Refly.
Baca Juga: Ada yang Usulkan Megawati Sekali-sekali Diundang ke ILC atau Mata Najwa
"Di sini ada independensi dalam hal penyelidikan dan penyidikan. Kita serahkan kepada aparat tapi tentu kita harus awasi," imbuh dia
Video Investigasi Tim Najwa soal Pelaku Pembakaran Halte Sarinah
Fakta baru terkait peristiwa pembakaran Halte Transjakarta Sarinah di tengah terjadinya aksi demonstrasi menolak Undang-undang Cipta Kerja diungkap dalam acara Mata Najwa, pada Rabu (28/10) malam.
Dalam tayangan itu, terkuak bahwa pelaku pembakarnya bukanlah demonstran, melainkan sekelompok orang yang terorganisir yang diduga dengan sengaja ingin menciptakan kerusuhan.
Pergerakan secara detil para pelaku pembakar Halte Transjakarta Sarinah itu dikupas dalam video berjudul '62 Menit Operasi Pembakaran Halte Sarinah l Buka Mata'.
Video berdurasi 9 menit 58 detik yang diunggah di akun YouTube Narasi Newsroom itu merupakan hasil penulusuran rekaman CCTV di sekitar Halte Transjakarta Sarinah dan data digital yang beredar di media sosial saat peristiwa pembakaran tersebut terjadi pada 8 Oktober 2020.
Penelusuran dilakukan dalam rangka mengungkap siapa pelaku sebenarnya pembakar Halte Transjakarta Sarinah.
Dalam video tersebut, kelompok pelaku pembakar Halte Transjakarta Sarinah itu awalnya terlihat datang dari arah Jalan Sunda.
Kemudian sebelum melancarkan aksinya, mereka terlebih dahulu terlihat melakukan observasi di sekitar lokasi. Setelah itu, lalu mengetik di ponsel seakan berkomunikasi dengan pihak lain.
Selain itu, ada satu orang dari kelompok tersebut yang terlihat bolak-balik mencari api untuk membakar Halte Transjakarta Sarinah. Mulai dengan menggunakan plastik cone, spanduk, hingga kardus.
Singkat cerita, akhirnya Halte Transjakarta Sarinah itu pun terbakar. Titik api muncul pertama kali di sisi selatan halte.
Dari rekaman CCTV tersebut dapat terindentifikasi bahwa kelompok perusak dan pembakar Halte Transjakarta Sarinah itu berjumlah tujuh orang.
Tag
Berita Terkait
-
Ada yang Usulkan Megawati Sekali-sekali Diundang ke ILC atau Mata Najwa
-
Asfinawati Tanyakan Fadjroel Kenapa Jaman Orba Demo, Tidak ke Pengadilan
-
Pembakar Halte Terungkap Bukan Demonstran, Buruh: Mana BIN dan Polisi?
-
Aksi Pembakar Halte Terungkap, BEM SI: Ada yang Mengotori Aksi 8 Oktober
-
Megawati Kaitkan Milenial dengan Pembakaran Halte, PKS: Itu Ulah Oknum
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos