Suara.com - Penceramah Sugik Nur Raharja alias Gus Nur terus menjadi perhatian publik setelah dirinya tersandung kasus dugaan ujaran kebencian terhadap NU.
Gus Nur yang beberapa waktu lalu ditangkap di Malang, Jawa Timur dikenal sebagai penceramah yang memiliki gaya bicara keras dan blak-blakan.
Dilansir dari hops.id - jaringan Suara.com, Gus Nur sendiri kerap mengisi ceramah di sejumlah pengajian kendati bekal ilmu agamanya dinilai masih minim.
Dalam sebuah wawancara di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Gus Nur mengaku selama hidupnya tidak pernah menimba ilmu di pondok pesantren sebagaimana yang dilakukan pendakwah lain pada umumnya.
Pengetahuan yang dimilikinya, kata dia, saat ini berasal dari memperdalam ilmu agama secara otodidak alias mencari sendiri tanpa adanya arahan dari guru.
"Enggak (pernah mondok di pesantren). Kan di dalam ilmu di dunia ini, ada yang namanya otodidak,” ujarnya, dikutip Suara.com, Sabtu (31/10/2020).
Perjalanan karier Gus Nur di dunia ceramah agama berawal dari profesinya sebagai seorang ahli debus.
Sebelumnya, Gus Nur berkisah, ia hanya mampu menamatkan pendidikan hingga bangku SD karena kesibukannya bermain debus bersama ayahnya.
Sampai pada suatu hari, ayahnya harus menghadap Yang Kuasa sehingga ia memutuskan untuk berhenti sebagai pemain debus.
Baca Juga: Gus Nur Kritik Anak Pesantren: Hafal Ratusan Kitab, Tak Kuasai Ilmu hidup
Dari sanalah, Gus Nur mulai mendalami agama Islam meski kemampuan debus yang ia kuasai tidak sepenuhnya ia lepaskan.
“Setelah Abah wafat, saya buang semua ilmu debus, saya mulai menekuni agama. Cuma satu yang saya tidak bisa buang, (ilmu) dikubur hidup-hidup," kata Gus Nur.
Ia menambahkan, kemampuan saktinya seperti diseret mobil, kebal mercon, disetrika dan yang lain sebagainya dibuang dari kehidupannya dan menyisakan kemampuan ilmu dikubur (hidup-hidup).
Terkait keilmuannya yang kerap digarukan publik, Gus Nur merasa hal tersebut tidak jadi masalah karena ia menganggap yang terpenting adalah aspek bermanfaat bagi sesama.
Dalam sejumlah kasus, imbuh Gus Nur, ada banyak orang yang menghabiskan ilmu di pesantren, hafal ratusan kitab, namun tidak bermanfaat bagi kehidupan.
"Hidup ini relatif. Banyak orang dari kecil mondok, hafal ratusan kitab, tapi dia tidak menguasai ilmu kehidupan. Contoh begitu dapat tanah, dapat pesantren, enggak berkembang kan itu,” terangnya.
Berita Terkait
-
Parah! Bikin Siswa SDN 01 Pasar Rebo Keracunan Massal, Menu MBG Ternyata Bau dan Berlendir!
-
MBG di SDN 01 Pasar Rebo Disetop Imbas Keracunan Massal, Sampel Muntahan Siswa Diteliti Puskesmas
-
Pemkot Jaktim Bantah 6 Siswa SD di Pulogebang Keracunan MBG: Gejala Muntah Gegara Aroma Kol Rebus?
-
Soal SD Rasa CPNS! Curhat Ibu Viral Bongkar Kurikulum Pendidikan yang Bikin Geleng Kepala
-
Bangunan Sekolah Rusak, Siswa SD Negeri 1 Bone Raya Belajar di Masjid
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Pabrik Kopi di Matraman Jaktim Ludes Dilumat Api, Pemicu Kebakaran karena Apa?
-
Diresmikan Ahmad Luthfi, Desa Tersono Batang Jadi Contoh Desa Mandiri Kelola Sampah
-
Radiasi di Cikande Jadi Alarm Awal: Mengapa Edukasi dan Respons Cepat Sangat Penting
-
Prabowo Ungkap Monasit Senilai Ribuan Triliun di Balik Kerugian Negara Rp300 T
-
Sodorkan Bukti Baru ke Polisi, Keluarga Arya Daru Ngotot Kasus Dibuka Lagi: Ada Kejanggalan?
-
Korupsi Kuota Haji, KPK: Biro Travel Kembalikan Uang Hampir Rp 100 Miliar
-
Periksa Wakil Bupati Mempawah, KPK Cecar Soal Produk Hukum Terkait Pembangunan Jalan
-
Ketua KPK Usul Pasal Gratifikasi Dihaspuskan dari UU Korupsi, Begini Alasannya
-
Heboh Bjorka Asli Ngamuk Bocorkan Data Polri, Publik: Lagi Sok-sokan, Mending Tangkap Fufufafa!
-
Ketua KPK Pastikan Akan Memanggil Ridwan Kamil Terkait Korupsi Iklan BJB, Tapi...