Suara.com - Polisi mengungkap fakta baru dibalik maraknya kasus begal pesepeda yang terjadi di wilayah Jakarta. Terkuak bahwa aksi begal di ibu kota tersebut terjadi di waktu pagi hari.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan berdasar hasil penyelidikan diketahui bahwa aksi begal pesepeda biasa terjadi sekira pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Para pelaku biasa menyasar korban yang bersepeda sendirian di tempat-tempat sepi.
"Selama ini kejadiannya pukul 06.00 sampai 09.00 WIB pagi. Habis subuh dia (pesepeda) jalan sendiri di tempat yang sepi," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (2/11/2020).
Selain itu, Yusri juga menyebutkan bahwa komplotan begal pesepeda biasa menyasar korban yang terlihat membawa barang-barang berharga seperti handphone secara terbuka. Untuk itu, para pesepeda diimbau untuk lebih berhati-hati.
"Kita imbau pengguna sepeda agar menjaga masing-masing keamanannya, tolong barang-barang berharga disimpan di tempat-tempat yang tidak kelihatan. Kemudian cari rute-rute yang memang jangan rute yang sepi," katanya.
Rawan Begal
Polda Metro Jaya sebelumnya telah memetakan kawasan rawan begal pesepeda di wilayah Jakarta. Pesepeda diimbau untuk tidak bersepeda di kawasan tersebut sendirian.
Pemetaan kawasan rawan begal pesepeda dilakukan oleh jajaran polres di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Beberapa kawasan rawan begal pesepeda di antaranya Jalan Jenderal Sudirman, MH Thamrin, dan Jalan Medan Merdeka.
"Masing-masing polres punya mapping masing-masing ya. Kalau secara umum di Jakarta ini kan Thamrin, Sudirman sampai dengan Merdeka Barat dan Selatan sampai di Stasiun Kota sana," ujar Yusri.
Baca Juga: Polisi Petakan Kawasan Rawan Begal Pesepeda, Termasuk di Depan Kantor Anies
Sebagai langkah untuk mengantisipasi maraknya aksi begal pesepeda, Yusri menyampaikan bahwa Polda Metro Jaya juga telah membentuk tim khusus. Dalam pelaksanaannya Polda Metro Jaya dibantu oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan Kodam Jaya.
"Kami melakukan patroli di tempat-tempat yang sudah kita petakan mana daerah-daerah yang dianggap rawan terjadi pembegalan sepeda. Terus ada yang pakai seragam melakukan penjagaan baik dari kepolisian dan Dishub, yang pakaian preman juga sama diturunkan untuk memantau," kata dia.
Sejauh ini, Yusri menyebutkan jika pihaknya telah menerima laporan terkait kasus begal sepeda sebanyak 14 kasus. Dari belasan kasus tersebut, tujuh di antaranya telah terungkap.
Berdasar keterangan para tersangka yang tertangkap, mereka ada yang mengaku telah melakukan aksi begal pesepeda sebanyak lima kali. Bahkan, ada pula yang mengaku telah beraksi sebanyak tujuh kali.
"Tiap pelaku ditanya pasti dijawab sudah tujuh kali ada yang lima kali. Jadi kalau dihitung harusnya LP (Laporan Polisi) nya sudah banyak, tapi ternyata baru 14. Banyak korban-korban yang tidak melapor," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar