Setiap negara bagian mendapatkan jatah elector atau suara elektoral dalam Electoral College berbeda-beda. Dan besarnya jatah suara elektoral ini sesuai dengan jumlah penduduk negara bagian dan komposisinya bisa berubah mengikuti demografi penduduk di negara bagian tersebut.
Untuk dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden AS periode ini, Trump atau Biden harus memenangkan separuh plus satu dari total suara elektoral untuk pemilu kali ini, yakni 538 suara elektoral.
Itu artinya Biden dan Trump cukup meraih 270 suara elektoral untuk dianyatakan sebagai pemenang pemilu.
Pada Pemilu 2016 sendiri, Trump meraih 304 suara elektoral, sedangkan lawannya Hillary Clinton meraih 227 suara elektoral.
Saat itu secara nasional Hillary Clinton memperoleh total suara pemilih atau popular vote 65,8 juta suara atau sekitar 3 juta suara lebih banyak dari total suara yang diperoleh Trump saat itu yang sebanyak 62,9 juta suara.
Sementara pada pemilu kali ini, untuk sementara Biden memperoleh 69,1 juta popular vote, sedangkan Trump mengumpulkan 66,8 juta suara pemilih atau popular vote.
Popular vote tak beda dengan jumlah suara pemilih dalam pemilihan presiden di Indonesia. Bedanya, di AS jumlah ini tidak menentukan langsung pemenang pemilihan presiden, karena lebih mengacu kepada jumlah suara elektoral paling banyak yang diperoleh kandidat. [Antara]
Berita Terkait
-
Donald Trump Dituding Dalang Kesepakatan Terburuk Piala Dunia 2026, Kota-Kota AS Terancam Bangkrut
-
Duh! Kesepakatan Dagang RI-AS Terancam Batal, Trump Sebut Prabowo Mengingkari?
-
Cristiano Ronaldo Telepon Donald Trump, Hubungan Dua Tokoh Dunia Ini Jadi Sorotan
-
Ulasan Buku Melania: Tokoh Publik Amerika Serikat yang Melegenda
-
Pramono Anung: Blok M Sudah Lebih dari Tokyo, Tapi yang Dipotret Urusan Sampah
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto
-
Kejagung Tetapkan Kajari Bangka Tengah Tersangka Korupsi Dana Umat Baznas
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?