Suara.com - Proses pemilihan umum presiden AS telah lama usai, tetapi persaingan Donald Trump dan Joe Biden menuju Gedung Putih belum usai. Mengapa?
Sangat dimungkinkan untuk tidak mendapatkan hasil pemilu pada malam pemilihan.
Jutaan lebih orang Amerika memberikan suara melalui pos karena pandemi virus corona, yang berarti penundaan penghitungan suara mungkin terjadi.
- Pilpres AS: Trump klaim menang pemilu, walau persaingan ketat masih berlangsung
- 'Seorang Kristen, konservatif dan Republikan', perjalanan politik wakil presiden Mike Pence
- Kamala Harris: Cawapres AS dari Demokrat yang bangga dengan darah Indianya
Kapan biasanya kita mendapatkan hasil pemilu AS?
Hasilnya biasanya dapat dilihat jelas pada malam pemilihan.
Negara bagian yang berbeda berhenti memberikan suara pada waktu yang berbeda.
Pemungutan suara pertama ditutup di East Coast pada pukul 19:00 waktu setempat.
Ini diikuti dengan perhitungan suara yang dilaporkan di setiap negara bagian.
Penghitungan total tidak pernah selesai pada malam pemilihan - itu normal - tetapi biasanya ada cukup suara untuk mengonfirmasi pemenang.
Sebuah negara bagian "diproyeksikan" oleh outlet media utama AS ketika mereka yakin salah satu kandidat memiliki keunggulan yang tak terkalahkan di sana.
Baca Juga: Pemilu AS: "Skenario Kiamat" yang Ditakutkan Orang Amerika Mulai Terwujud
Itu bukan hasil akhir tetapi hampir selalu terbukti benar ketika semua suara akhirnya dihitung.
Presiden AS tidak ditentukan oleh pemungutan suara nasional, tetapi dengan memenangkan cukup banyak negara bagian.
Pemenang di setiap negara bagian berhasil mendapatkan sejumlah "suara elektoral" berdasarkan jumlah populasi secara kasar.
Untuk memenangkan Gedung Putih, dibutuhkan 270 suara elektoral.
Pada 2016, hasil yang memenangkan Donald Trump diketahui sekitar pukul 02:30 waktu setempat, setelah kemenangan di Wisconsin membuatnya memenangkan lebih dari 270 suara.
Mengapa tahun ini berbeda?
Pandemi virus corona membuat semakin banyak orang yang memberikan suara lebih awal, baik melalui pos atau secara langsung.
Penghitungan suara melalui pos biasanya memakan waktu lebih lama karena harus melalui lebih banyak langkah untuk proses verifikasi, seperti tanda tangan dan pemeriksaan alamat.
Beberapa negara bagian seperti Florida mengizinkan proses ini dimulai beberapa minggu sebelum hari pemilihan, sehingga suara siap dihitung.
Itulah mengapa diketahui bahwa suara di sana dimenangkan oleh calon petahana.
Arizona adalah negara bagian penting lainnya yang sudah memasuki proses penghitungan lebih awal, jadi kemungkinan kita akan segera melihat hasilnya di sana.
Negara bagian apa yang kita tunggu?
Negara bagian seperti Pennsylvania dan Wisconsin tidak mengizinkan pemungutan suara awal diproses hingga hari pemungutan suara.
Negara bagian ini bisa jadi sangat penting dan pejabat pemilihan mengatakan penghitungan bisa memakan waktu berhari-hari.
Hasil di negara-negara bagian penting lainnya seperti Georgia, Michigan dan North Carolina juga belum diketahui.
Apa lagi yang menunda penghitungan?
Sekitar setengah dari negara bagian akan menerima surat suara pos yang tiba setelah hari pemilihan, asalkan di surat suara tertera cap pos sebelum 3 November.
Jadi beberapa suara tidak akan dihitung sampai beberapa hari setelah pemilihan.
Juga diperkirakan akan ada peningkatan surat suara provisional- suara yang diberikan oleh orang-orang yang meminta surat suara, tetapi memutuskan untuk memilih secara langsung.
Surat suara ini tidak akan dimasukkan dalam penghitungan awal, karena memerlukan pemeriksaan untuk memastikan orang itu tidak memilih dua kali.
Bagaimana cara menghitung suara?
Kebanyakan surat suara - kertas atau digital - dihitung dengan mesin.
Tetapi petugas pemungutan suara perlu memeriksa surat suara yang gagal diproses mesin.
Setelah pemungutan suara ditutup, data pemungutan suara akan ditransfer ke markas pusat pemilihan - di balai kota atau di lokasi serupa.
Terkadang, proses ini dilakukan secara elektronik.
Tetapi di tempat lain, perangkat memori yang menyimpan data pemungutan suara harus dikirim secara fisik atau hasilnya dibacakan melalui telepon.
Setelah penghitungan suara dikirim, data itu akan mulai muncul di situs resmi negara bagian.
Dalam kasus lain, wartawan diberi tahu tentang hasil penghitungan oleh pejabat pemilihan negara bagian dan melaporkan hasil ini.
Ketika cukup banyak suara telah dihitung di sebuah negara bagian, kantor berita akan menyebut satu calon sebagai pemenang di negara bagian itu.
Hasil tidak resmi ini dikonfirmasi beberapa minggu kemudian oleh pejabat negara.
Penghitungan suara akhir dapat berbeda antara perhitungan awal, tetapi tidak drastis.
Apa yang terjadi jika hasil pemilu diperdebatkan?
Pandemi telah memicu lebih dari 300 kasus hukum terkait pemilu di 44 negara bagian, menurut proyek pemilu sehat Stanford-MIT.
Kasus hukum dapat timbul setelah pemilihan presiden ini, terkait dengan berbagai macam hal, seperti persyaratan identifikasi untuk pemungutan suara melalui pos hingga perubahan terkait sistem pemungutan suara akibat Covid-19.
Presiden Trump mengatakan hasil pemilu bisa berakhir di Mahkamah Agung AS.
Pada tahun 2000, calon Demokrat Al Gore kalah di Florida. Ia kalah pemilihan umum presiden dengan selisih 537 suara dari total hampir enam juta suara.
Kejadian itu diikuti oleh proses penghitungan ulang yang sangat kontroversial yang berlangsung lebih dari sebulan.
Putusan Mahkamah Agung kemudian mendukung George W Bush dari Partai Republik sebagai pemenang.
Berita Terkait
-
3 Fakta Pertemuan Xi Jinping-Trump: China dan AS 'Mesra', Perang Dagang Berakhir Damai?
-
Kenapa Keputusan Trump Buka Suaka Margasatwa Arktik untuk Pengeboran Minyak Tuai Kontroversi?
-
Misteri Lawatan Trump ke Asia: Sinyal Kejutan dari Korut, Kim Jong Un Sudah Menanti?
-
Momen Langka di Kuala Lumpur, Donald Trump dan Prabowo Subianto Hadiri KTT ASEAN
-
Donald Trump: Bertemu Xi Jinping Akan Menghasilkan Kesepakatan Fantastis!
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
Terkini
-
Baharuddin Lopa: Jaksa Agung Pemberani Usut Kasus Soeharto Hingga Koruptor Kelas Kakap
-
Semalam GBK Macet Parah Jelang Konser BLACKPINK, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas
-
David Van Reybrouck Kritik Wacana Soeharto Jadi Pahlawan: Lupa Sejarah, Bahaya Besar!
-
Kronologi Truk Tanki 2.400 liter BBM Terbakar di Cianjur, Sebabkan Ledakan Mencekam
-
5 Fakta dan Pihak-pihak yang Terlibat Perang Sudan
-
Mau Perkuat Partai yang Dipimpin Prabowo, Budi Arie Bicara Soal Kapan Masuk Gerindra
-
Dasco: Gerindra Siap Tampung Gelombang Relawan Projo!
-
PLN Electric Run 2025 Siap Start Besok, Ribuan Pelari Dukung Gerakan Transisi Energi Bersih
-
Merapat ke Prabowo, Budi Arie Bicara Kemungkinan Jokowi Tak Lagi Jadi Dewan Penasihat Projo!
-
Hujan Lebat Iringi Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Begini Momennya