Suara.com - Ketua DPR RI, Puan Maharani, akan memimpin salah satu acara peringatan Hari Pahlawan 10 November yang digelar pemerintah. Kegiatan itu adalah tabur bunga untuk mengenang para pahlawan yang berjasa bagi bangsa.
Menteri Sosial Juliari Batubara mengatakan Puan akan menjadi inspektur dalam upacara yang diadakan di perairan Teluk Jakarta. Untuk waktunya, acara ini digelar bersamaan dengan Ziarah Nasional yang dipimpin Presiden Joko Widodo, 10 November pukul 08.00 WIB.
"Kemudian yang kedua adalah upacara tabur bunga di laut, di perairan teluk Jakarta pada tanggal 10 November 2020 juga jam yang sama, jam 08.00 WIB pagi dengan inspektur upacara ketua DPR RI," ujar Juliari di Hotel Merlynn Park, Jakarta Pusat, Jumat (6/11/2020).
Juliari menyebut jika nantinya Puan berhalangan hadir, maka bisa digantikan oleh salah satu Wakil Ketua DPR RI yang dipilih menjadi inspektur cadangan.
"Tapi kami mendapat konfirmasi bahwa ibu Ketua DPR RI akan bersedia menjadi inspektur upacara," jelasnya.
Acara utama yang diadakan pemerintah sendiri merupakan ziarah nasional di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata. Upacara ini akan dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
"Kegiatan utama adalah ziarah nasional di TMP Kalibata pada tanggal 10 November 2020 dengan inspektur upacara langsung bapak Presiden RI dengan cadangan inspektur upacara adalah bapak Wakil Presiden RI," kata Juliari.
Juliari juga menjelaskan, dalam menyambut Hari Pahlawan, pihaknya mengangkat tema "Pahlawanku Sepanjang Masa". Tujuannya adalah menyatakan dalam mengingat jasa pahlawan tidak hanya ketika peringatan Hari Pahlawan 10 November saja.
"Namun lebih dari itu, perjuangan dan pengorbanan para pahlawan perlu terus dikenang sepanjang masa oleh kita semua. oleh karenananya adalah pahlawanku sepanjang masa," tuturnya.
Baca Juga: Jaksa Agung Divonis Bersalah, Sumarsih: Meneguhkan Harapan Penegakan Hukum
Lalu ada juga setelah ziarah nasional, kegiatan penganugerahaan gelar pahlawan nasional. Juliari menyatakan ada enam tokoh yang dianggap berjasa bagi negara akan menerima gelar ini.
Disamping itu, berbagai kegiatan tersebut akan digelar secara virtual dan disiarkan. Sebab saat ini di situasi pandemi, jumlah kerumunan masih dibatasi.
"Beberapa kegiatan pendukung akan kita lakukan secara virtual," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Jaksa Agung Divonis Bersalah, Sumarsih: Meneguhkan Harapan Penegakan Hukum
-
UU Ciptaker Salah Ketik usai Diteken Jokowi, DPR: Baru Pertama Kali Terjadi
-
Terima Saran Yusril, DPR Tunggu Pemerintah soal Perbaikan UU Cipta Kerja
-
Ketua DPR Terpilih Jadi Anggota Prepcom Sidang IPU
-
Parlemen Remaja 2020 Fokus Bahas UU Kekarantinaan Kesehatan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru