Suara.com - Ekonom senior Rizal Ramli belakangan tengah menjadi sorotan lantaran dirinya berseteru dengan mantan wakil presiden Jusuf Kalla.
Ahli ekonomi yang keras mengkritik Omnibus Law ini mencuit bagaimana Jusuf Kalla membuat gusar lingkungan dua presiden yakni Presiden SBY dan Presiden Jokowi.
"Pak @jokowi pernah tanya RR, bagaimana caranya jadi orang terkaya di Indonesia dengan cepat? Saya tidak mau jawab kecuali jelas kasusnya," tulis Rizal Ramli di akun Twitternya @RamliRizal, Senin (09/11/2020).
"Setelah Jokowi jelaskan kasus Pejabat & kel-nya, baru saya jawab: “Gampang Mas, ‘bisnis kekuasaan’ atau ‘Peng-Peng. Cepat,” sambungnya.
Dalam cuitan itu, Rizal Ramli menyertakan sebuah foto yang menunjukkan bisnis Jusuf Kalla meroket dalam waktu singkat.
Menurut data Globe Asia 2011, Kalla Group berada di urutan 107 di Indonesia dengan total kekayaan US$150 juta.
Lima tahun kemudian menurut data yang sama, kekayaan Kalla Group naik drastis menjadi US$740 juta dan menduduki urutan 49 terkata di Indonesia.
Di kicauan yang lain, Rizal Ramli mengungkap manuver Jusuf Kalla saat menjabat Wapres Presiden SBY pada 2004 sampai 2009. Selain itu, Rizal juga menerangkan istilah peng-peng yang ia maksud.
"Ketika Sang Peng-Peng (Penguasa-cum-Pengusaha) menjadi Wapres @SBYudhoyono, ring 1 SBY kesal kok kekayaan Sang Peng-Peng melesat hebat..yg tadi2nya biasa2 saja, tidak masuk orang terkaya, jadi masuk .. Itulah alasan, SBY tidak memilih Sang Peng-Peng jadi Wapres,” tulis Rizal.
Baca Juga: Diungkit Refly Harun, 'Kenekatan' Rizal Ramli Tantang JK saat Jadi Menteri
Dikutip dari hops.id -- jaringan Suara.com, perselisihan antara Rizal vs JK pernah terjadi saat keduanya berada dalam satu kabinet Jokowi soal pengelolaan blok migas Masela.
Kubu JK kala itu mendorong pengelolaan blok Masela secara off shore atau di tengah laut. Namun, kubu Rizal mendebat di sidang kabinet, blok Masela mesti dikelola secara on shore atau dari daratan.
Opsi Rizal di mata JK ditentang karena on shore yang dipilih alih-alih efisien malah pada kenyataan kalkulasinya lebih boros sehingga negara berpotensi rugi Rp75 triliun.
Akhirnya, Presiden Jokowi kala itu memutuskan blok Masela dikelola secara on shore sesuai pertimbangan Rizal.
Terkait dengan tudingan dulu mencopot Rizal karena khawatir bisnis JK terganggu, JK mengatakan tak main bisnis dengan jabatan.
JK mengakui soal Masela dia dituding main, padahal tidak demikian.
Tag
Berita Terkait
-
JK Ungkap Dua Masalah Perjanjian Damai Helsinki yang Belum Tuntas: Lahan dan Bendera Aceh
-
JK Buka Suara soal Kematian Driver Ojol: Polisi Harus Tindak Tegas!
-
Sudah Divonis 1,5 Tahun Bui, Silfester Matutina Ngotot Ajukan PK, Alasannya Ingin Damai
-
PK Kasus Fitnah JK Ditolak Hakim, Kini Silfester Matutina Berdalih Mau Berdamai
-
Alasan Hakim Gugurkan PK Silfester Matutina: Sakitnya Gak Jelas, Dokternya Gak Jelas!
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!
-
HUT ke-80 TNI di Monas, Ketua DPD RI : TNI Makin Profesional dan Dekat dengan Rakyat
-
Luhut dan Bahlil Apresiasi Pertemuan PrabowoJokowi, Tanda Kedewasaan Politik