Di tahun 1945, dengan jatuhnya bom atom di Nagasaki dan Hiroshima, Jepang menyerah kepada Sekutu dan Perang Dunia II berakhir dan beberapa negara termasuk Indonesia menyatakan kemerdekaan.
Namun Belanda tetap ingin menguasai Indonesia dan di Australia para pelaut yang dulu diungsikan dengan kapal Belanda sekarang dipulangkan lagi ke Indonesia.
Anton Maramis termasuk salah seorang yang ditahan dan dideportasi. Namun sekembalinya ke Indonesia, Anton berhasil lolos dari tahanan dan membantu perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan.
Di tahun 1946, Anton kembali lagi ke Australia bersamaan dengan sebuah misi dagang dan kemudian menikahi Charlotte tapi kemudian dideportasi kembali ke Indonesia.
Lottie baru ke Jakarta lagi di tahun 1949 untuk hidup bersama lagi dengan Anton dan tinggal di Jakarta sampai tahun 1962 sebelum kembali ke Sydney karena ada keluarga yang sakit.
Anton meninggal di tahun 1999 sedangkan Charlotte meninggal di tahun 2012.
Membentuk perkumpulan di Sydney untuk dukung kemerdekaan RI
Dalam buku ini, Charlotte Maramis menjelaskan bagaimana terbentuknya perkumpulan Australia Indonesia Association (AIA) pada tanggal 3 Juni 1945.
"Dengan Perang Dunia kedua hampir berakhir, para pendukung Indonesia di Australia memutuskan untuk meresmikan dukungan mereka dengan membentuk satu perkumpulan," tulisnya.
Untuk memperluas dukungan politik, mereka memutuskan untuk mengangkat kedua yang bukan berasal dari kalangan serikat buruh atau tokoh sayap kiri.
Baca Juga: Tepat di Hari Pahlawan, KPK Tahan Bupati Labuhanbatu Utara
"Yang diangkat adalah antropolog terkenal dari Sydney University Prof.A.P. Elkin dan pakar bahasa Dr Arthur Capell dan juga Uskup George Cranswick."
Mohamad Bondan dan Molly Bondan kemudian kembali ke Indonesia dan banyak terlibat dalam penyelenggaraan Konggres Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955.
Penerbitan buku Anton and Me ini dilakukan di tahun 2020 guna memperingati ulang tahun AIA yang ke-75.
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Gus Yahya Staquf Diberhentikan dari Ketua NU, Siapa Penggantinya?
-
Kuasa Hukum Nadiem Makarim: Kasus Kliennya Mirip Polemik Tom Lembong dan Ira Puspadewi
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum