Suara.com - Australia kembali riuh oleh usulan penggantian lirik lagu kebangsaan yang dinilai mendeskreditkan peradaban Aborigin. Jiran di selatan itu sejak lama bergulat mengadopsi kebudayaan asli ke dalam identitas nasional.
Perdebatan seputar lirik lagu kebangsaan Australia, Advance Australia Fair, kembali menyeruak menyusul desakan dari Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales, Gladys Berejiklian.
Dia menilai sudah saatnya lirik bermasalah dalam lagu tersebut diganti untuk lebih mencerminkan keragaman. Lagu kebangsaan itu mengandung kalimat “kita adalah muda dan bebas.”
Namun menurut Gladys, lirik tersebut menghilangkan sejarah panjang peradaban Aborigin yang tergolong paling tua di dunia. Dia mengusulkan untuk mengganti penggalan lirik tersebut menjadi “kita adalah satu dan bebas.”
“Saya kira sudah saatnya kita mengakui puluhan ribu tahun peradaban warga asli di benua ini,” kata PM negara bagian New South Wales itu kepada stasiun televisi Australian Broadcasting Corp, ABC.
“Jadi mengatakan bahwa kita muda dan bebas menafikan hal tersebut.”
Alternatif lain adalah mengganti sepenuhnya lagu kebangsaan. Salah satu kandidat lagu yang paling populer adalah karya band The Seekers’ berjudul I Am Australian yang dirilis 1987 silam.
Lirik lagu tersebut dinilai lebih inklusif dan peka terhadap kebudayaan Aborigin. Saban tahun jiran di selatan merayakan hari kemerdekaan nasional pada 26 Januari, untuk mengenang kedatangan “armada pertama” di pelabuhan Sydney pada 1788, yang kebanyakan mengangkut narapidana kelas berat dan tentara dari Inggris.
Warga asli Aborigin yang sudah mendiami Australia sejak 50.000 tahun silam, mengenang peristiwa itu sebagai “hari invasi”.
Baca Juga: Lindungi Suku Aborigin dari Pandemi Covid-19, Australia Tutup Wilayah Utara
Glorifikasi kolonialisme dan supremasi atas suku asli Selama beberapa dekade terakhir Australia kesulitan mengakui peradaban Aborigin sebagai bagian dari identitas bangsa.
Namun sejak gelombang protes anti-rasisme, Black Lives Matter, pemerintah mulai serius mendorong pemberdayaan suku asli.
Warga Aborigin Australia yang berjumlah 700.000 orang dari total populasi yang berjumlah 26 juta, saat ini mendiami posisi buncit di hampir semua indikator keberhasilan ekonomi atau sosial.
Rasisme dan diskriminasi yang terjadi selama bertahun-tahun merenggut kesempatan mereka memperjuangkan kesetaraan hak.
“Apakah kita benar-benar menjadi ‘satu’ akan bergantung apakah perubahan simbolik pada lagu kebangsaan dibarengi oleh perubahan pada praktik-praktik di level nasional,” kata Anne Dennis, Ketua Dewan Tanah Adat di New South Wales.
Sejumlah akademisi dan tokoh publik di Australia sejak lama mengritik Advance Australia Fair karena diyakini mengandung glorifikasi kolonialisme terhadap suku asli.
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Bupati Jember: Mulai 2026 setiap triwulan OPD dievaluasi bersama DPRD
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa, Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti Dilaporkan ke Dewas KPK
-
Kasus Tudingan Ijazah Palsu Arsul Sani Masuk Babak Baru, Kini Ada Aduan Masuk ke MKD DPR RI
-
Menpar Kena 'Sentil' Komisi VII DPR, Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Turut Disinggung
-
Waspada Game Online Terafiliasi Judol Ancam Generasi Muda, Aparat Didesak Bertindak Tegas
-
'Nanti Diedit-edit!' Arsul Sani Pamer Ijazah S3 Asli, Tapi Takut Difoto Wartawan
-
Seribu Keluarga Lulus Jadi PKH, Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Kemandirian Warga
-
Apresiasi Kejujuran, KPK Undang 6 Siswa SD Penemu Ponsel untuk Podcast Antikorupsi
-
Dituduh Pakai Ijazah Palsu, Hakim MK Arsul Sani Buka Suara: Nanti Diedit-edit, Saya Pusing
-
Dituduh Palsu, Hakim MK Arsul Sani Pamerkan Ijazah Berikut Transkrip Nilainya: Ini yang Asli!