Suara.com - Pernyataan politikus Partai Demokrat Andi Arief yang menghubung-hubungkan kembalinya Habib Rizieq Shihab ke Indonesia dengan Megawati Soekarnoputri memicu banyak pertanyaan.
Andi Arief menceritakan secara sekilas perjalanan Megawati hingga menjadi tokoh besar, yang disebutnya Megawati dulu hanyalah seorang ibu rumah tangga.
"Dulu Ibu Megawati seorang ibu tumah tangga, bukan politisi, tidak dikenal dunia pergerakan," kata Andi Arief melalui media sosial.
Pada masa lalu, PDI Perjuangan bukan partai yang berpengaruh seperti sekarang.
"Bahkan PDI disebut Budiman Sudjatmiko sebagai partai borjuis kecil," kata Andi Arief.
"Tapi sejarah memanggil Ibu Mega menyudahi kediktatoran," katanya.
Dulu di zaman Orde Baru, Megawati merupakan salah satu tokoh yang dijadikan simbol perjuangan.
"Saya tidak tahu apakah HRS mendapat kesempatan yang sama saat ini."
Pernyataan Andi Arief membuat analis politik dan ekonomi Rustam Ibrahim memberondong pertanyaan.
Baca Juga: Profil Megawati Soekarnoputri Lengkap dari Pendidikan sampai Karier
"Menyudahi kediktatoran? Yang diktator siapa? Menyudahinya bagaimana? Dengan cara revolusi atau demokrasi? Bagaimana sikap Partai Demokrat sebagai partai jika seandainya terjadi? Apakah Partai Demokrat sebagai partai memilih jalan demokrasi, atau... ?" katanya.
Menurut Rustam Ibrahim, jika Partai Demokrat yang kini dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono ingin mengidentifikasi diri seperti Partai Demokrat Amerika Serikat, harus menampilkan citra sebagai partai moderat, bahkan liberal.
"Peduli dengan hak asasi manusia, hak-hak kaum minoritas, agama, ras, gender. Misalnya mendukung RUU PKS," kata Rustam Ibrahim.
Selain itu, menurut Rustam Ibrahim, Partai Demokrat juga harus menghindarkan diri dari politik identitas dan memainkan isu-isu agama dalam politik.
Tetapi, menurut penilaian Rustam Ibrahim, Partai Demokrat sekarang seperti partai ragu-ragu hingga tidak jelas ideologi atau identitasnya.
"Makanya suara PD terus merosot. Mau kanan (isu-isu agama)? PD pasti akan kalah kanan dari PKS," kata Rustam Ibrahim.
Tag
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar