Suara.com - Calon dari kubu Demokrat, Joe Biden, dinyatakan unggul dalam pemilihan presiden Amerika Serikat dengan mendapatkan 306 suara elektoral.
Dia mengalahkan capres petahana Donald Trump yang mengantongi 232, berdasarkan proyeksi media-media AS pada Jumat (13/11/2020).
Menyadur Channel News Asia, media seperti CNN, ABC, dan jaringan lainnya menyatakan Biden mengukuhkan kemenangan atas Trump dengan unggul di Georgia yang secara tradisional condong ke partai Republik.
CNN dan NBC memproyeksikan Trump menang di North Carolina, menjadikan total suara elektoralnya sekitar 232.
Biden telah dinyatakan sebagai pemenang pilpres AS ketika dinyatakan unggul di Pennsylvania pada Sabtu (14/11), yang membuatnya melewati ambang batas 270 suara elektoral.
Georgia, satu di antara lima negara bagian yang di balik oleh Biden setelah masuk ke kolom Trump terakhir kali, belum dimenangkan oleh calon Demokrat sejak Bill Clinton pada 1992.
Trump mengambil langkah awal yang nyaman di negara bagian itu karena sebagian besar suara pedesaan dihitung, tapi berubah menjadi kompetisi ketat ketika kota Atlanta dan Savannah mulai membuat perhitungan.
Suara yang didapatkan Biden saat ini naik sekitar 14.000 dan perhitungan ulang diharapkan akan selesai pekan depan.
Audit pemilu di seluruh negara bagian belum membawa pembalikan yang dibutuhkan Trump untuk menang.
Baca Juga: Buaya Raksasa Jalan-Jalan di Lapangan Golf saat Badai, Bikin Kaget Warga
Di North Carolina yang codong ke Republik, dorongan untuk mengandalkan suara dari pemilih Afro-Amerika oleh Demokrat, tidak cukup untuk mengatasi basis Trump yang begitu setia, terdiri dari pria kulit putih bukan lulusan pendidikan tinggi dan warga pedesaan.
Trump, yang menolak untuk mengaku kalah, dijadwalkan untuk berbicara di hadapan publik pertama kalinya pada Jumat (13/11) malam waktu setempat, sejak dinyatakan berada di belakang posisi Biden dalam pilpres AS, yang diproyeksikan enam hari lalu.
Tidak jelas apakah dia akan mengajukan pertanyaan atau akhirnya mengakui kekalahannya, tapi Trump telah berulang kali menyebut kemenangan 306 suara elektoral pada pilpres 2016 sebagai "pemboman".
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
Nekat Lawan Polisi Pakai Golok, Detik-detik Berdarah 2 Pemuda di Koja Didor di Tempat!
-
Eiger Bangun Kepercayaan Jangka Panjang dan Apresiasi Local Media Summit 2025
-
Teguh Ungkap Lemahnya Keamanan Siber: dari Ketergantungan pada Vendor dan Nasib Miris Peretas Etis
-
Tak Mau Pindah, Pedagang Pasar Burung Barito Disanksi SP1 Pemkot Jaksel
-
Bongkar Fakta Kuota Khusus Travel 'Abal-abal', KPK Usut soal Ini ke Asosiasi Biro Haji
-
Dominasi Total! Jawa Barat Sapu Bersih Apresiasi Night Local Media Summit 2025
-
Skandal Haji Kemenag: Travel 'Gelap' Bisa Dapat Jatah Kuota Khusus, Gimana Skenarionya?
-
Kemenkes Percepat Sertifikat Higiene untuk SPPG, Cegah Risiko Keracunan MBG
-
KPK Cecar Kabiro Humas Kemnaker Soal Aliran Uang Hasil Pemerasan K3
-
Forum Debat Mahasiswa Semarang: Suarakan Kebijakan Publik dan Masa Depan Indonesia