Suara.com - Anggota DPR RI Hidayat Nur Wahid atau HNW mendesak agar sejumlah aktivis yang positif Covid-19 di tahanan dibebaskan. HNW mengingatkan jangan sampai ada klaster baru Covid-19 di tahanan Bareskrim.
Hal itu disampaikan oleh HNW melalui akun Twitter miliknya @hnurwahid. Ia menyoroti sejumlah aktivis dan petinggi KAMI yang positif Covid-19 di dalam tahanan.
Mereka adalah petinggi KAMI Jumhur Hidayat, Kingkin Anida, penceramah Sugi Nur Raharja atau Gus Nur dan beberapa aktivis lainnya.
HNW mendesak agar kepolisian segera membebaskan mereka dan memberikan hak perawatan maksimal kepada para aktivis terinfeksi Covid-19 di tahanan.
"Demi kemanusiaan dan hukum yang adil dan beradab, tahanan-tahanan Bareskrim yang terpapar Covid-19 seperti ustazah Kingkin Anida, Jumhur Hidayat harusnya dibebaskan untuk mendapatkan hak rawat dengan maksimal," kata HNW seperti dikutip Suara.com, Rabu (18/11/2020).
HNW mengingatkan jangan sampai ada klaster baru Covid-19 di tahanan Bareskrim. Oleh karenanya, para tahanan positif Covid-19 itu sebaiknya segera dibebaskan.
HNW juga menyinggung kebijakan Kemenkumham yang membebaskan 30.000 narapidana dengan alasan Covid-19.
Menurut HNW, kini sudah saatnya aparat juga membebaskan para aktivis tersebut dengan alasan Covid-19.
"Pada awal masa pandemi, puluhan ribu napi dibebaskan. Kini jangan malah ada klaster baru di Bareskrim," tuturnya.
Baca Juga: Tengku Zul ke Mahfud: Jumhur dan Gus Nur Kena Corona, Tanggung Jawab Siapa?
48 Tahanan Positif Covid-19
Para tahanan yang mendekam di penjara ternyata rentan juga terpapar virus Corona (Covid-19). Fakta itu terjadi di rumah tahanan (Rutan) Bareskrim Polri. Ada sebanyak 48 tahanan dinyatakan terjangkit Covid-19.
Dari puluhan tahanan itu dikabarkan jika aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jumhur Hidayat dan pimpinan pondok pesantren Sugi Nur Raharja atau Gus Nur merupakan salah satu dari 48 tahanan yang positif terkena virus asal Tiongkok tersebut.
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Awi Setiyono menyampaikan, puluhan tahanan positif Corona berdasarkan hasil tes swab yang dilaksanakan Pusdokkes Polri. Ada sebanyak 170 tahanan yang menjalani tes swab di Rutan Bareskrim.
Dari 48 yang dinyatakan positif Covid-19, 40 di antaranya merupakan orang tanpa gejala atau OTG. Sedangkan delapan tahanan di antaranya kini tengah dirawat di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Delapan orang dengan gejala batuk, demam, pusing dan flu telah dirawat di RS Polri Kramat Jati," kata Awi kepada wartawan, Senin (16/11/2020).
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?
-
Bobol BPJS Rp21,7 Miliar Pakai Klaim Fiktif, Kejati DKI Tangkap Tersangka berinisial RAS
-
Mengapa Penanganan Banjir Sumatra Lambat? Menelisik Efek Pemotongan Anggaran
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang