Suara.com - Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon angkat bicara perihal kerumunan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab yang belakangan menjadi sorotan publik.
Fadli Zon dalam acara Mata Najwa, Rabu (18/11/2020) malam, terkesan menyalahkan Pemerintah Pusat yang dinilainya tidak konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan.
Hal itu menurut Fadli Zon dinilai dari para menteri yang memiliki suara berbeda sejak awal pandemi corona.
Dalam hal ini, Fadli Zon lebih banyak menyoroti pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD.
"Penanganan Covid-19 sudah inkonsisten sejak awal, termasuk pejabatnya dan apa yang dikatakan Mahfud MD tentang pemerintah yang siap tindak tegas kerumunan," ujar Fadli Zon dikutip Suara.com dari Tayangan Kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (19/11/2020).
Fadli Zon menengok kembali pernyataan Mahfud MD perihal Inpres Nomor 6 tahun 2020.
Dia mengatakan, Inpres tersebut hanya memberikan sebuah penekanan, tanpa ada sanksi pidana yang ditujukan bagi para pelanggar protokol kesehatan.
Lebih lanjut, Fadli Zon lantas menyoroti Pemerintah Pusat yang tak jarang berseteru dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dalam hal ini, Fadli Zon mengomentari pemanggilan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan oleh Polda Metro Jaya untuk klarifikasi masalah kerumunan Habib Rizieq.
Baca Juga: Busyro Muqoddas Dkk Menggugat ke PTUN Minta Pilkada Ditunda
Menurutnya, pemanggilan terhadap Anies Baswedan itu sangat aneh.
"Jadi sebetulnya agak aneh kenapa Polda Metro memanggil Gubernur DKI Jakarta untuk klarifikasi. Istilah klarifikasi aja itu aneh, tak ada itu istilah klarifikasi," ucap Fadli Zon.
Mengenai kerumunan massa dalam hajatan Habib Rizieq, Fadli Zon berdalih seharusnya sikap inkonsisten pemerintah yang harus dikritik.
Fadli Zon mengaitkannya dengan Pilkada di Jawa Tengah yang juga tengah heboh diperbincangkan publik.
Menurut Fadli Zon, masalah kerumunan Habib Rizieq yang kemudian menyeret nama Anies Baswedan lebih disorot lantaran Pemerintah Pusat membenci mereka.
"Kita seharusnya mengkritik semuanya seperti Pilkada Jawa Tengah. Sebenarnya untuk masalah ini karena melibatkan dua nama penting, Habib Rizieq Shihab dan Anies Baswedan yang tidak disukai pemerintah," ujar Fadli Zon.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah