Suara.com - Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Rukka Sombolinggi, mengatakan masyarakat adat yang tidak menjadi korban penggusuran berhasil melewati pandemi virus Corona (Covid-19). Sementara bagi masyarakat adat yang menjadi korban penggusuran justru kesulitan.
Rukka menjelaskan masyarakat adat yang tidak tergusur itu masih bisa mengelola wilayahnya termasuk untuk ketersediaan pangan. Meskipun Indonesia dihantam pandemi Covid-19, namun mereka justru bisa survive.
"Masyarakat adat yang masih mengelola wilayah adatnya, yang belum diganggu oleh pembangunan itu justru yang berhasil bisa melewati pandemi ini, yang pangannya tidak terganggu," jelas Rukka dalam diskusi virtual bertajuk Aktivisme Kewargaan di Tengah Geliat Demokrasi, Jumat (20/11/2020).
Meski demikian, situasi itu tidak dirasakan oleh masyarakat adat yang menjadi korban penggusuran.
Masyarakat adat yang akhirnya menjadi buruh misalnya disebutkan Rukka tidak memiliki ketersediaan pangan.
Lain lagi dengan masyarakat adat yang menjadi petani kelapa sawit. Mereka pun dikatakan tidak memiliki jaminan kehidupan.
Rukka menuturkan kondisi sulit tersebut justru dicarikan solusi palsu kepada pelaku penggusuran wilayah adat yakni perusahaan-perusahaan yang telah merampas.
"Kami ini yang kemudian semakin mengalami tekanan ketika yang disebut dengan solusi palsu untuk keluar dari krisis yang ada saat ini, sekali lagi dikembalikan kepada justru pelakunya yang membuat kita kesulitan hari ini yaitu perusahaan-perusahaan yang sudah merampas wilayah adat," ujarnya.
"Dan mengekploitasi sumber daya kekayaan negara ini dan tidak dikembalikan sebenarnya buat kita warga negara, itu hanya kemudian berakhir di kantor segelintir orang, ini yang menjadi persoalan utama."
Baca Juga: Minta Perintah Pemerintah Diikuti, Ridwan Kamil Singgung Lisan Pemimpin
Berita Terkait
-
Minta Perintah Pemerintah Diikuti, Ridwan Kamil Singgung Lisan Pemimpin
-
Tambah 1.240 Orang, Kasus Corona di Jakarta Mencapai 124.243 Pasien
-
AMAN Bicara Sulitnya Pengesahan UU Masyarakat Adat
-
Disetujui BPOM AS, WHO Tidak Rekomendasikan Remdesivir Jadi Obat Covid-19
-
Keajaiban! Wanita Ini Lahirkan Bayi Kembar saat Koma karena Derita Covid-19
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak