Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dinilai kurang mengontrol manajemen kelembagaan negara. Hal itu menyebabkan terjadi kesemrawutan tupoksi setiap lembaga negara.
Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengatakan salah satu tanda kesemrawutan itu terlihat kurang jelasnya peran tanggung jawab lembaga serta koordinasinya. Hal tersebut tampak dalam penanganan pandemi virus Corona (Covid-19) di mana institusi pertahanan negara mengambil alih kewenangan pemerintah daerah untuk melakukan penertiban protokol kesehatan Covid-19.
"Jadi ada yang diberi kewenangan enggak optimal, kemudian ada orang yang bergerak malah kelebihan kewenangan, jadi itu yang saya sebut sebagai kesemrawutan," kata Ray dalam sebuah diskusi, Sabtu (21/11/2020).
Ray juga mencontohkan dengan TNI yang melakukan pencopotan baliho-baliho bergambar pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Ia menyebut Jokowi harus menegur pihak TNI yang memerintahkan prajuritnya mencopot baliho Habib Rizieq.
"Tapi kalau didiamkan artinya setidak-tidaknya kita punya asumsi bahwa presiden mengetahui tindakan itu dan membiarkannya," ujarnya.
Ray menganggap kesemrawutan itu berpusat di Jokowi sebagai kepala negara. Tetapi menurutnya bisa saja Jokowi antara sadar dan tidak karena sejumlah faktor.
"Presiden uncontrol menurut saya, unmanagement terhadap semua aspek yang saya sebut semrawut," tuturnya.
"Tapi apakah itu disadari presiden? Bisa iya, bisa tidak, artinya presiden dalam kondisi memang menginginkan situasi terntentu dengan katakanlah, ya, sedikit banyak mengabaikan proses-proses profesionalitas di bidang kelembagaan negara."
Baca Juga: Satgas Covid-19 Akan Tracing Kerumunan, Termasuk di Acara Habib Rizieq
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional