Suara.com - Hanya dengan melihat foto seseorang tengah memegang buku yang diposting di media sosial, sejumlah kalangan sudah merasa bisa menakar wawasannya.
Fenomena itu terjadi baru-baru ini setelah Gubernur Jakarta Anies Baswedan memposting foto ketika memegang buku berjudul How Democracies Die. Dan tak lama setelah itu dimunculkan foto Presiden Joko Widodo tengah memegang buku komik yang merupakan bacaan kegemarannya.
Sepanjang dua hari ini, netizen menguliti foto Anies dengan bukunya, juga Jokowi dengan buku kesukaannya. Seakan tak ada habisnya. Ada yang membully dan menjatuhkan Anies, ada pula yang membanggakannya. Sebaliknya juga begitu, ada yang mengapresiasi Jokowi, ada pula yang mengejeknya.
Di tengah keramaian, politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik ikut berkomentar di media sosial, walaupun dia tak menyebut siapa tokoh yang dikomentari.
"Ada pimpinan otoritas politik tapi bacaannya cuma komik. Ada kepala daerah tapi bacaannya buku ilmu politik. Menurut ngana, mana yang kurang wajar?" kata Rachland.
Ucapan Rachland, dikritik oleh analis politik Rustam Ibrahim karena justru bisa menggiring opini yang kurang menguntungkan bagi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono serta sang mantan, Susilo Bambang Yudhoyono.
"Ucapan-ucapan bodoh seperti ini justru seperti sengaja mengundang banyak orang untuk kembali mengkritik AHY atau SBY. Apakah bacaan otoritas politik itu hanya komik atau yang lain, dia adalah Presiden dipilih mayoritas rakyat dan sampai sekarang mayoritas rakyat puas dengan kinerjanya," kata Rustam.
Dan Rustam melalui media sosial kemudian memberikan pesan khusus kepada AHY mengenai syarat untuk memenangkan hati masyarakat di pemilu.
"Sekedar pesan untuk AHY, meski bacaan bukunya mungkin segudang, tapi untuk jadi Presiden dia perlu dipilih rakyat. Untuk bisa dipilih rakyat, harus terlihat sebagai politisi yang dekat dengan rakyat, bukan politisi salon. Dan paling penting dia harus terlihat, bukan di bawah bayang-bayang SBY," katanya.
Baca Juga: Anies Baca Buku How Democracies Die, Rocky Gerung: Sinyal Soft Power
Mengundang reaksi
Gubernur Anies Baswedan mengunggah sebuah foto yang menunjukkan dia tengah membaca buku berjudul How Democracies Die. "Selamat pagi semua. Selamat menikmati Minggu pagi," kata Anies melengkapi foto itu, pada Minggu pagi kemarin.
Foto kegiatan tokoh yang sering masuk survei calon presiden 2024 itu pun sudah dapat diduga, menimbulkan spekulasi di media sosial dan sebagian mengait-ngaitkan dengan istana.
Menanggapi spekulasi yang berkembang, analis politik dari lembaga Indo Strategi Research and Consulting Arif Nurul Imam tidak heran.
"Spekulasi demikian karena Anies Baswedan hari ini merupakan pejabat publik, tepatnya gubernur DKI Jakarta yang oleh publik dinilai lagi berseberangan dengan istana," kata Arif kepada Suara.com, Senin (23/11/2020).
Buku yang berkisah tentang tanda - tanda kematian demokrasi tersebut, kata Arif, memang best seller dunia, sehingga foto Anies tersebut dibaca oleh banyak kalangan secara politis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Sebut Kejagung Layak Tetapkan Sri Mulyani Tersangka, OC Kaligis: Masa Anak Buah yang Dikorbankan?
-
Kapolri Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Pastikan Penanganan Medis dan Pemulihan Trauma
-
Prabowo Ingin Evaluasi Semua Lembaga Produk Reformasi, Tidak Hanya Polri
-
Tolak Komisi 10 Persen, URC Bergerak Awasi Perpres Ojol: Harus Adil, Jangan Timpang!
-
OTT Bupati Ponorogo: Segini Total Kekayaan Sugiri Sancoko yang Terungkap!
-
OTT Ponorogo: KPK Bawa Orang Kepercayaan Bupati Sugiri Sancoko ke Jakarta
-
Tragis! Aksi Heroik Berujung Maut, Hansip di Cakung Jaktim Tewas Didor Maling Motor
-
PDIP Sindir Pemimpin Fasis dan Zalim Lewat Tokoh Wayang Prabu Boko, Siapa Dimaksud?
-
SMAN 72 Dijaga Ketat Pasca Ledakan, Polisi Dalami Motif Bullying
-
Kapolri Aktif dan Mantan Masuk Daftar Anggota Komisi Reformasi Polri, Prabowo Ungkap Alasannya