Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belakangan semakin ramai dibicarakan setelah menyapa publik melalui akun Twitter miliknya @aniesbaswedan, Minggu (22/11/2020) pagi.
Anies menulis sebuah ucapan selamat menikmati Minggu pagi disertai dengan sebuah foto dirinya yang sedang membaca buku.
Buku yang dipegang Anies tersebut berjudul "How Democracies Die" atau "Bagaimana Demokrasi Mati".
"Selamat pagi semua. Selamat menikmati Minggu pagi," tulis Anies Baswedan melengkapi narasi foto yang diunggahnya.
Terkait dengan hal itu, ahli hukum tata negara Refly Harun ikut berkomentar di kanal YouTube terbarunya Refly UNCUT.
Refly mengulas foto Anies Baswedan tersebut khususnya tentang sinopsis dari buku "How Democracies Die."
Setidaknya ada tiga poin yang digaris bawahi Refly dari buku tersebut yang relevan dengan istana atau pemerintahan Joko Widodo.
Tiga poin yang bisa membunuh demokrasi tersebut antara lain sikap otoriter, disalahgunakannya kekuasaan pemerintah dan penindasan total atas oposisi.
"Presiden Jokowi bukan otoriter, tidak punya bakat untuk jadi otoriter. Tapi sistem yang dijalankan, banyak pihak yang mengatakan mengarah ke otoritarianisme."
Baca Juga: Respons Rachland, Analis: Ucapan Bodoh Justru Giring Kritik ke AHY dan SBY
"Tidak ada dialog, tidak ada debat, tiba-tiba undang-undang disahkan begitu saja. Din Syamsudin menyebutnya diktator konstitusional," urai Refly dikutip Suara.com, Selasa (24/11/2020).
Dia selanjutnya menyebut banyak tanda-tanda disalahgunakannya kekuasaan oleh pemerintah saat ini.
"Banyak terjadi, misalnya dalam proses penegakan hukum," sambungnya.
Sementara di poin ketiga yakni penindasan total atas oposisi juga terjadi seperti penghadangan, persekusi, dan lain sebagainya.
"Saya merasa aneh, justru konstelasi otoritarianisme itu bukan dibangun di istana gubernur, dibangunnya di istana negara saat ini. Yang saya khawatirkan justru oligarki politik di sekitar istana itulah yang terus menerus memelihara kekuasaannya," ujar Refly lagi.
Refly lantas mempertanyakan kenapa banyak pihak tidak mau melihat kelemahan istana tapi hanya melihat Gubernur DKI Jakarta.
Berita Terkait
-
Anies Baswedan Bertemu Tiga Bocah Kosong, Ikuti Salam Catheez hingga Dipanggil Abah
-
Ulasan Buku Tidak Ada New York Hari Ini, Kumpulan Puisi Karya Aan Mansyur
-
Mengurai Masalah Islam Kontemporer Lewat Buku Karya Tohir Bawazir
-
Tingkatkan Literasi Perlindungan Jaminan Sosial Pekerja, BPJS Ketenagakerjaan Gelar Acara Bedah Buku
-
Momen Prabowo Sambut Langsung kunjungan Raja Abdullah II di Istana
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Menpar Kena 'Sentil' Komisi VII DPR, Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Turut Disinggung
-
Waspada Game Online Terafiliasi Judol Ancam Generasi Muda, Aparat Didesak Bertindak Tegas
-
'Nanti Diedit-edit!' Arsul Sani Pamer Ijazah S3 Asli, Tapi Takut Difoto Wartawan
-
Seribu Keluarga Lulus Jadi PKH, Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Kemandirian Warga
-
Apresiasi Kejujuran, KPK Undang 6 Siswa SD Penemu Ponsel untuk Podcast Antikorupsi
-
Dituduh Pakai Ijazah Palsu, Hakim MK Arsul Sani Buka Suara: Nanti Diedit-edit, Saya Pusing
-
Dituduh Palsu, Hakim MK Arsul Sani Pamerkan Ijazah Berikut Transkrip Nilainya: Ini yang Asli!
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Jadi Pusat Event Berskala Dunia
-
Duka dari Banjarnegara: Longsor Pandanarum Telan 2 Korban, 27 Warga Masih Hilang Tertimbun
-
Gebrakan Prabowo: Uang Koruptor Disulap Jadi Smartboard untuk Tiap Kelas, Maling Bakal Dikejar!