Suara.com - Pihak Jerman mengatakan bahwa pihaknya bisa saja mengusir Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dari negaranya. Menyadur DW Selasa (24/11), pernyataan ini diungkapkan oleh Bundestag, sebutan bagi parlemen Jerman
Dalam pernyataannya, Bundestag mengatakan Raja Thailand menikmati kekebalan diplomatik selama masa tinggalnya yang lama di vila Bavaria.
Ia tetap berada di Jerman meskipun di negaranya tengah berlangsung protes tentang kepemimpinannya yang dianggap tidak demokratis oleh kritikus.
Terkait hal ini, Jerman memiliki kekuatan untuk mengusir Raja Thailand dari negaranya jika ia ketahuan memimpin dari negaranya. Hal ini sesuai penilaian layanan akademik Bundestag (WD) yang ditugaskan oleh partai Kiri sosialis.
Bundestag mengatakan pihaknya hanya memiliki sedikit kuasa untuk mengusirnya dan penegak hukum tidak memiliki cara untuk menuntut. Artinya, di bawah kekebalan diplomatik, dia tidak dapat dihukum atas kejahatan yang dilakukan di Jerman.
Maas sebelumnya telah memperingatkan Vajiralongkorn agar tidak memerintah negaranya dari Jerman di tengah protes yang sedang berlangsung. Lebih dari 50 orang terluka dalam demonstrasi di Bangkok minggu ini saja.
"Kami telah menjelaskan bahwa kebijakan yang mempengaruhi negara Thailand tidak dilakukan dari tanah Jerman," kata Maas pada awal Oktober.
Vajiralongkorn menghabiskan waktu berbulan-bulan di vilanya di tepi Danau Starnberg, tepat di sebelah selatan Munich, dan di musim semi ia sering menginap di hotel mewah di resor ski Garmisch-Partenkirchen.
Permintaan ini bertentangan dengan larangan menginap di hotel karena penguncian virus corona di Bavaria.
Baca Juga: Banjir Bandang Thailand Rendam 400 Rumah
Raja Thailand sempat pulang kampung pada bulan Oktober, tetapi partai Kiri meminta pemerintah Jerman untuk melarang dia masuk kembali ke Jerman.
"Siapapun yang, seperti raja, secara brutal menindas gerakan demokrasi dengan junta militer, seharusnya tidak diberikan visa untuk kemewahan tinggal yang diperpanjang di Jerman," kata anggota parlemen partai kiri Sevim Dagdelen dan Heike Hänsel dalam sebuah pernyataan bersama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Kaesang Blak-blakan Target PSI di Pemilu 2029: Ini Momentum Pembuktian Kami!
-
Pegawai Bandara Soetta Dalangi Penipuan Lowongan Pilot, Raup Rp1,3 Miliar dari Korban
-
Mahfud MD: Utang Whoosh Wajib Dibayar, tapi Korupsi Harus Tetap Diusut KPK
-
PSI Tegaskan Posisi: Tetap Pro-Jokowi dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Dasco: DPR Kaji Putusan MK soal Anggota Polri Tak Boleh Duduki Jabatan Sipil
-
Kontroversial! Mahasiswa Diskorsing Usai Rencanakan Diskusi 'Soeharto Bukan Pahlawan' di Kampus
-
Kaesang Blak-blakan Soal Cacian PSI: Kita Ini Gajah, Biarkan Saja!
-
Jelang HUT ke-11, Kaesang Sebut PSI Masuki Era Baru dan Siapkan Strategi AI untuk Pemilu 2029
-
Kebakaran Hebat di Palmerah Hanguskan 50 Rumah, 350 Warga Mengungsi
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap