Suara.com - Gara-gara aksi nekatnya, Agustinus Woro terpaksa harus kembali berurusan dengan aparat kepolisian. Tak hanya memanjat ke atas papan reklame, pria berusia 51 tahun itu juga kedapatan membawa botol berisi bensin.
"Pria asal Flores ini juga membawa sebotol bensin," kata Kasatlantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Sri Widodo seperti dikutip Antara, Selasa (24/11/2020).
Dikatakan, Agus membawa botol air mineral yang diisi bensin sekitar satu liter. Belum diketahui apa tujuan Agustinus membawa botol mineral ukuran 600 mililiter berisi bensin dalam aksinya memanjat papan reklame.
Agustinus memanjat papan reklame setinggi kurang lebih 30 meter di Jalan Trunojoyo, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dekat Mabes Polri.
Dalam aksinya Agustinus membentangkan sejumlah spanduk yang diikat di atas reklame yang dipanjat olehnya.
Selain memasang spanduk miliknya, Agustinus juga berorasi sambil mengibarkan bendera Merah Putih yang ia pegang.
Dalam orasinya Agustinus mengkritik Polisi dan anggota DPR RI.
Camat Kebayoran Baru, Tommy Fudihartono menyebutkan beberapa tuntutan Agustinus yang disampaikan dalam aksinya, yaitu menuntut panti sosial di Cipayung agar diperbaiki karena lebih kecil dari ukuran ruangan penjara dan membubarkan partai politik yang korup serta komunis.
"Pak Agustinus akan melakukan demo lanjutan di Komnas HAM. Dia juga meminta uang untuk pulang ke Ternate karena tidak punya uang," kata Tommy.
Baca Juga: Agustinus Panjat Reklame di Kebayoran Baru, Polisi: Cari Sensasi
Pukul 09.10 WIB, Agustinus dievakuasi menggunakan mobil unit 'Brongo Skylife' milik Damkar Jakarta Pusat.
Aksi memanjat reklame bukan yang pertama kali dilakukan oleh Agustinus. Aksi tersebut dimulainya tahun 2016, menuntut keadilan atas kematian keponakannya.
Lalu aksi serupa dilakukan dua kali pada tahun 2018 di reklame dekat Mabes Polri dan di Pondok Indah.
Pada 2017 juga melakukan aksi serupa, di papan reklame Semanggi dan di Tebet.
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi