Suara.com - Budayawan Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun pernah menguraikan pokok masalah kegaduhan bangsa Indonesia.
Menurut Cak Nun, saat ini kita telah sampai pada suatu keadaan sejarah di mana orang benar bermusuhan dengan orang benar.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam acara Indonesia Lawyers Club edisi "Saatnya Damai Bersenandung" yang tayang pada 23 Mei 2017 silam.
Wawancara virtual itu kemudian diunggah ulang di kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Jumat (20/11/2020).
"Orang mempertahankan kebenarannya, berbenturan dengan orang yang juga mempertahankan kebenarannya. Orang ini bisa kelompok, bisa parpol, bisa front," kata Cak Nun dikutip Suara.com.
Bertentangannya berbagai pihak yang sama-sama yakin dengan kebenarannya memunculkan pertanyaan bagi Cak Nun, kenapa kebenaran bisa mempertengkarkan manusia?
"Saya melihat semua yang terjadi di Indonesia ini akhirnya menemukan, mungkin saya salah, tapi kebenaran itu tidak untuk dibawa keluar dari diri kita, tetapi begitu keluar dari diri kita, yang kita bawa bukanlah kebenaran, yang kita bawa adalah kebaikan, keindahan, kemuliaan, upaya-upaya untuk supaya nyaman satu sama lain, kita dengan semua orang di sekitar kita, kebijaksanaan, kearifan, bukan kebenaran yang kita bawa keluar," urainya.
Dia mengibaratkan kebenaran tersebut dengan suatu warung di mana kebenaran tersebut letaknya ada di dapur, yang seharusnya dapur tersebut tidak dijadikan display utama.
Oleh sebab itu, kata Cak Nun, kebenaran yang selama ini membuat banyak pihak bertengkar tidak akan pernah selesai apabila masing-masing kubu kekeh saling menyombongkan diri.
Baca Juga: Habib Rizieq Mau Ketemu Jokowi: Saya Tidak Pernah Jadi Musuh Negara
"Kita tidak akan pernah selesai dengan segala pertengkaran, permusuhan, dendam, jika kita saling menyombongkan kebenaran kita masing-masing," ucap Cak Nun lagi.
"Apalagi Allah sendiri menyatakan, kebenaran itu datangnya dari-Ku, manusia hanya dapat cipratannya dan menafsirkannya. Nah, tafsir kebenaran ini, kita harus berhati-hati, karena saya menafsirkan kebenaran, beda dengan Anda menafsirkan kebenaran dan saya tidak akan mempertengkarkan tafsir saya dengan tafsir Anda. Yang harus keluar dari diri saya kepada Anda adalah mencoba berusaha menggembirakan Anda, membikin Anda nyaman, bikin Anda aman, tidak saya curi barang Anda, tidak saya nista harga diri Anda, dan tidak saya bunuh nyawa Anda," sambungnya.
Menyikapi kegaduhan politik di Indonesia, Cak Nun menilai saatnya kita harus berhenti mencaci, menuding, membenci apalagi ingin memusnahkan siapa yang salah.
"Jadi kalau boleh sekarang ini kita mulai belajar, mencari apa yang salah dan apa yang benar. Jadi kita cari apanya bukan siapanya, kita mempersoalkan nilai bukan mempersoalkan manusia," tegasnya.
Video selengkapnya di sini.
Berita Terkait
-
Ogah Terjebak Label Sufi, Sabrang Letto Singgung Kepemimpinan Cak Nun: Bukan untuk Meninggikan Diri
-
Sindir soal Korupsi hingga Moral, Kritik Telak Putra Cak Nun usai Bahlil Bilang Jangan Kufur Nikmat
-
'Ramalan' Cak Nun 12 Tahun Lalu Terbukti: Iran Diserang, Saudi Bela Israel, Indonesia Terbelah
-
Bukti Cak Nun Sudah Prediksi Iran Diserang Israel dan Amerika Sejak 2012
-
Kabar Terkini Cak Nun Diungkap Sang Istri, Begini Kondisinya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Diguyur Hujan Ringan, Waspada Banjir
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut