Suara.com - Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa dianggap sebagai politis.
Menurutnya penangkapan Edhy bisa menjadi momen dimulainya genderang perang menuju Pemilu 2024.
Ujang menjelaskan kekuatan antar partai politik terlihat baru dimulai apalagi melihat Edhy dicokok KPK. Bukan tidak mungkin, Partai Gerindra yang dinaungi Edhy menjadi ancaman elektoral untuk kontestasi pemilu lima tahun mendatang.
"Ya ini kalau menurut saya genderang perang permulaan Pilpres sedang dimulai, apalagi ini menjelang tahun baru 2021 artinya semua kekuatan partai politik maupun calon presiden siapapun sudah mulai jalan gitu," jelas Ujang saat dihubungi Suara.com, Rabu (25/11/2020).
"Termasuk operasi-operasi hitam partai politik dan capres-cawapres pasti akan bermunculan di kemudian hari," tambahnya.
Hal tersebut ditunjukan dengan keberanian KPK menangkap Edhy yang notabene merupakan bagian dari kabinet namun bersamaan dengan itu juga berasal dari partai yang memiliki elektoral tinggi.
Berbeda dengan Edhy, kasus yang membelit calon legislatif dari PDIP Harun Masiku tetap tengggelam meski kerap dinanti publik.
"Politisnya bisa saja karena menyasar partai yang dianggap tidak menghargai komitmen atau yang terkait Harun Masiku yang terkait tanda petik PDIP enggak selesai juga akhirnya disitu nilai politisnya," ujarnya.
Edhy Prabowo Ditangkap
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Makin Lincah di Twitter Usai Edhy Prabowo Ditangkap KPK
Tim Satgas KPK dikabarkan menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan beberapa orang dalam operasi tangkap tangan atau (OTT), pada Rabu (25/11) dini hari.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut penangkapan tersebut diduga terkait dengan ekspor benur yang tengah aktif dilakukan oleh Kementerian KKP.
"Benar, KPK tangkap, berkait ekspor benur," kata Nurul dikonfirmasi, Rabu (25/11/2020) pagi.
Tim antirasuah menangkap Edhy bersama rombongannya itu, di Bandara Soekarno Hatta. Ada pula sejumlah pihak yang belum diketahui turut ditangkap oleh tim KPK.
"Tadi pagi jam 1.23 WIB di Soetta (Soekarno-Hatta). Ada beberapa dari KKP dan keluarga yang bersangkutan," ucap Ghufron.
Berita Terkait
-
Susi Pudjiastuti Makin Lincah di Twitter Usai Edhy Prabowo Ditangkap KPK
-
Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Rocky Gerung: Mari Rayakan dengan Pesan Seafood
-
Edhy Prabowo Dibekuk KPK, Komisi IV Sejak Lama Endus Manipulasi Data Ekspor
-
Edhy Prabowo Dicokok KPK, KKP: Kami Masih Tunggu Informasi Resmi
-
Tajir Melintir, Ini Harta Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak