Suara.com - Eks politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean masih menyangsikan penghargaan yang baru saja disabet oleh DKI Jakarta dan Anies Baswedan.
Ferdinand Hutahaean mendesak agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuktikan penghargaan tersebut tidak salah alamat.
Ada beberapa indikator yang menurut Ferdinand Hutahaean perlu diterangkan secara terbuka ke publik oleh Anies Baswedan.
Ferdinand Hutahaean menyinggung soal transparansi dana yang dirasanya perlu dibuka lebar-lebar.
Hal itu semata-mata untuk membuktikan agar DKI Jakarta di bawah pimpinan Anies Baswedan benar-benar layak menyabet penghargaan.
"Pak Gubernur yang terhormat, untuk membuktikan bahwa penghargaan ini tidak salah alamat, mohon diinfokan terbuka tentang fee E formula yang Rp 560 M itu dibayarkan ke siapa saja? Ke 1 perusahaan atau lebih? Ke rekening atas nama siapa? Dan status uangnya seperti apa?" tulis Ferdinand Hutahaean lewat akun Twitter miliknya, Kamis (26/11/2020).
Ferdinand Hutahaean kemudian menegaskan, apabila tidak ada informasi lebih lanjut perihal penghargaan itu, maka dapat disimpulkan adanya salah alamat.
"Jika tidak diinformasikan, benar ini salah alamat!" tandas Ferdinand Hutahaean.
Cuitan Ferdinand Hutahaean tersebut berangkat dari Anies Baswedan yang sebelumnya mengumumkan bahwa DKI Jakarta kembali menyabet penghargaan.
Baca Juga: Sebut Tito Salah Kaprah, Pengamat: Instruksi Mendagri Tak Bisa Copot Anies
Anies Baswedan lewat akun Twitter miliknya, Rabu (25/11/2020) menerangkan, DKI Jakarta tiga tahun berturut-turut dinobatkan sebagai Pemda berkualifikasi informatif.
Penghargaan itu diberikan oleh Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia pada Anugerah Keterbukaan Informasi Publik tahun 2020.
"Alhamdulillah tiga tahun berturut-turut! Pemprov DKI Jakarta kembali dinobatkan sebagai Pemda berkualifikasi Informatif oleh Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia @KIPusat pada Anugerah Keterbukaan Informasi Publik tahun 2020," tulis Anies Baswedan.
Disadur dari akun Facebook Anies Baswedan, dia mengaku apresiasi KIP tersebut adalah hasil kerja bersama seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta yang berhasil berkolaborasi dengan masyarakat.
"Apresiasi ini merupakan hasil kerja bersama seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan masyarakat sehingga menghasikan produk-produk keterbukaan informasi publik yang mengedepankan transparansi dan akuntabilitas," kata Anies Baswedan.
"Ini sebuah prestasi yang harus disyukuri. Namun lebih penting lagi dipertahankan dan ditingkatkan dengan terus menghasilkan karya, inovasi, dan terobosan yang sesuai dengan tantangan kekinian," imbuh dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!
-
DPR Sibuk! 2 RUU Siap Ubah Wajah Indonesia: Single ID Number dan Revisi Sistem Pemilu
-
Bakal Jadi Partai atau Pindah ke PSI? Begini Rencana Projo
-
Whoosh Bikin Tekor Triliunan, Ekonom Curiga Proyek Salah Sasaran dan Ada 'Permainan' Markup