Suara.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bak ditelan bumi setelah Menteri Kelautan dan Perikanan nonaktif Edhy Prabowo tertangkap KPK atas dugaan kasus suap ekspor benih lobster.
Terkait hal itu, Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai Prabowo tengah berada dalam posisi dilema.
Ujang berpendapat kalau Prabowo akan selalu dianggap salah dalam sikapnya. Padahal mantan Danjen Kopassus itu pernah berjanji tegas terhadap tindakan korupsi yang dilakukan oleh kadernya.
"Dia (Prabowo Subianto) dalam dilema. Maju kena, mundur pun kena. Muncul salah, tak muncul pun jadi salah. Jadi semua serba salah," kata Ujang saat dihubungi Suara.com, Jumat (27/11/2020).
Selain itu, sosok Edhy itu tidak asing bagi Prabowo. Mantan wakil ketua umum Gerindra tersebut bahkan sudah dianggap sebagai orang kepercayaannya Prabowo.
"Karena bagamanapun Edhy Prabowo itu tangan kanannya. Kepercayaannya. Jika dipecat dari partai, maka Edhy Prabowo punya banyak kartu Prabowo juga," tuturnya.
Sebelumnya, Prabowo ditagih janjinya untuk membuat penjara untuk kader Gerindra yang korupsi. Penagihan itu disampaikan Pendiri PAN, Abdillah Toha.
Toha menyindir Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang berjanji akan menjebloskan kader Partai Gerindra yang terlibat korupsi. Abdillah menagih janji tersebut.
Melalui akun Twitter miliknya @at_abdillahtoha, Abdillah mengunggah video singkat berisi pernyataan Prabowo yang berjanji akan menjebloskan sendiri para kadernya ke penjara jika mereka terlibat korupsi.
Baca Juga: Novel Pimpin Penggeledahan, 11 Mobil Penyidik KPK Datangi Kantor KKP
Janji tersebut disampaikan oleh Prabowo dalam debat Pilpres 2019 pada 17 Januari 2019 lalu.
Dalam penjelasannya, Prabowo juga menegaskan Partai Gerindra yang dipimpinnya memiliki komitmen kuat untuk melawan korupsi hingga ke akar.
Bahkan, Prabowo menegaskan jika menemukan kadernya yang korupsi, maka ia akan menjebloskannya ke penjara.
"Saya jamin Partai Gerindra akan melawan korupsi sampai ke akar-akarnya, kalau ada anggota Partai Gerindra ada yang korupsi maka saya yang akan masukin ke penjara sendiri. Pokoknya kita anti-korupsi," kata Prabowo seperti dikutip Suara.com, Kamis (26/11/2020).
Menanggapi video tersebut, Abdillah menagih janji yang disampaikan Prabowo setahun yang lalu.
Tak hanya menyindir Prabowo, Abdillah juga menyindir petinggi Partai Gerindra lain mulai dari Hashim Djojohadikusumo hingga Fadli Zon.
Tag
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
86 Korban Ledakan SMAN 72 Dapat Perlindungan LPSK, Namun Restitusi Tak Berlaku bagi Pelaku Anak
-
Siapa Vara Dwikhandini? Wanita yang Disebut 24 Kali Check In dengan Arya Daru Sebelum Tewas
-
Prarekonstruksi Ungkap Aksi Keji Ayah Tiri Bunuh Alvaro: Dibekap Handuk, Dibuang di Tumpukan Sampah
-
Eks MenpanRB Bongkar Praktik Titipan CPNS Masa Lalu: Banyak, Kebanyakan dari Kalangan Kepala Daerah
-
Banjir Kepung Sumatera, DPR Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Rombakan Besar Prolegnas 2026: RUU Danantara dan Kejaksaan Dihapus, RUU Penyadapan Masuk Radar Utama
-
DPR Soroti Rentetan Bencana di Sumatera, Desak Pemda Tindak Tegas Alih Fungsi Lahan
-
KPK Belum Juga Terima Keppres Rehabilitasi Ira Puspadewi, Eks Dirut ASDP Gagal Bebas Hari Ini?
-
Isu Ijazah Jokowi Mengemuka, Yuddy Chrisnandi: SE 2015 Tidak Pernah Diterbitkan untuk Itu
-
Awal 2026 Diterapkan, Mengapa KUHAP Baru Jadi Ancaman?