Suara.com - Seorang ibu di Singapura yang pernah terjangkit covid-19 sepulang liburan dari Eropa, melahirkan bayi laki-laki yang dinyatakan dokter membawa antibodi virus corona.
Menyadur The Straits Times, Senin (30/11/2020), air mata kegembiraan membanjir dari Nyonya Celine Ng-Chan, ketika melahirkan anak keduanya awal bulan ini.
Perempuan 31 tahun tersebut, melahirkan putranya yang diberi nama Aldrin dan dinyatakan bebas dari Covid-19, bahkan memiliki antibodi melawan virus tersebut.
Ng-Chan adalah salah satu dari sedikit wanita di Singapura yang terinfeksi virus corona selama masa kehamilan hingga melahirkan.
"Ini sangat menarik. Dokter spesialis anak mengatakan antibodi Covid-19 saya hilang tetapi Aldrin memiliki antibodi Covid-19," buka Ng-Chan.
"Dokter saya mencurigai saya telah mentransfer antibodi Covid-19 saya kepada anak bayi saya selama kehamilan," sambungnya.
The Sunday Times melaporkan bahwa antibodi Aldrin menunjukkan tanda-tanda jika dia memiliki kekebalan terhadap virus corona.
Aldrin lahir pada 7 November di Rumah Sakit Universitas Nasional (NUH) dengan berat 3,5 kg, dan tampak persis seperti kakak perempuannya, Aldrina (2) saat lahir, tambah Nyonya Ng-Chan.
"Saya selalu menginginkan anak laki-laki karena saya bergaul dengan baik dengan anak laki-laki, memiliki tiga adik laki-laki di keluarga saya," katanya.
Baca Juga: Rindu Nasi Padang di Singapura? Datanglah ke Orchad Road!
Ng-Chan mengatakan kehamilannya sangat dramatis, karena dia, ibu dan putrinya semua dinyatakan positif Covid-19 setelah liburan keluarga ke Eropa pada bulan Maret. Suami dan ayahnya dinyatakan negatif.
Ibu sekaligus manajer kantor tersebut, dirawat di rumah sakit selama empat bulan dan menghabiskan 29 hari dengan alat bantu terpasang di badannya.
Ng-Chan dan Aldrina hanya sakit ringan dan keluar dari rumah sakit setelah 2,5 minggu. Saat didiagnosis Covid-19, Ng-Chan sedang hamil 10 minggu.
"Saya tidak khawatir Aldrin akan tertular Covid-19 karena saya membaca bahwa risiko penularan (dari ibu ke janin) sangat rendah," ujarnya.
Dia juga mengetahui ada pasangan lain yang senasib dengannya, yakni Natasha dan Pele Ling, yang sedang mengharapkan anak pertama mereka dan dinyatakan positif covid-19 pada bulan Maret.
Ling, seorang terapis bicara dan bahasa berusia 29 tahun, dinyatakan positif Covid-19 pada bulan Maret saat usia kehamilannya mencapai minggu ke-36.
Dia melahirkan Boas pada 26 April di NUH. Baby Boaz kemungkinan adalah bayi pertama yang lahir di Singapura dengan antibodi Covid-19.
Tidak diketahui berapa banyak bayi di Singapura yang lahir dari wanita penderita Covid-19 saat mereka hamil.
Ketua divisi kebidanan dan ginekologi di Rumah Sakit Wanita dan Anak KK (KKH), Associate Professor Tan Hak Koon, mengatakan kepada The Straits Times bahwa jumlah wanita hamil yang terinfeksi Covid-19 di bawah perawatan rumah sakit tersebut "sangat rendah".
Prof Tan mengatakan, pedoman yang diterbitkan oleh Royal College of Obstetricians and Gynecologists di Inggris pada bulan Oktober mengatakan bukti saat ini menunjukkan bahwa penularan Covid-19 dari wanita hamil ke bayinya selama kehamilan atau kelahiran jarang terjadi.
Bukti saat ini juga menunjukkan bahwa apakah bayi yang baru lahir tertular Covid-19 dari ibunya tidak dipengaruhi oleh cara persalinan, pilihan makanan seperti ASI atau susu botol, atau jika ibu dan bayi tinggal di ruangan yang sama setelah melahirkan.
Di NUH, juru bicara mengatakan bayi yang lahir dari wanita yang telah pulih dari Covid-19 dinilai secara komprehensif oleh tim dokter.
Secara umum, pengujian invasif untuk Covid-19 tidak akan diperlukan pada bayi asimtomatik yang sehat jika ibunya menderita Covid-19 di awal kehamilannya dan telah sepenuhnya pulih dan dinyatakan negatif Covid-19, seperti Ng-Chan.
Tanpa menyebutkan angka, juru bicara menambahkan bahwa darah ibu dan tali pusat diproses menggunakan reaksi berantai polimerase standar, dan sejauh ini semua pasangan ibu dan bayi baru lahir dinyatakan negatif.
Ng-Chan berkata bahwa dia sangat gembiraan dan merasa sangat syukur atas kelahiran anggota baru keluarga mereka.
"Kehamilan dan kelahiran saya berjalan mulus meski didiagnosis Covid-19 pada trimester pertama saya, yang merupakan tahap paling tidak stabil dalam kehamilan. Saya sangat diberkati memiliki Aldrin dan dia lahir dengan sangat sehat," katanya.
"Saya merasa lega perjalanan Covid-19 saya akhirnya berakhir sekarang."
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Sesumbar Kasus Campak di Jakarta Tak Naik, Pramono: Tak Seperti yang Dikhawatirkan!
-
KPK Usut Modus Licik Korupsi Haji: Waktu Pelunasan Haji Khusus Dibatasi Cuma 5 Hari Kerja!
-
Diperiksa KPK Hari Ini, Apa Kaitan Rektor UIN Semarang Nizar Ali di Kasus Korupsi Kuota Haji?
-
Ledakan Septic Tank Guncang Pondok Cabe: Tiga Rumah Hancur, Empat Warga Terluka
-
Nepal Memanas, 134 WNI Aman! Ini Langkah Cepat Pemerintah Lindungi Mereka
-
Cuaca Ekstrem Jepang: Hujan Deras Buat Transportasi Lumpuh, Warga Terisolasi
-
Terobosan Telkom: ESG Jadi Fondasi Utama dan Sistem Operasi untuk Pertumbuhan Digital & Tata Kelola
-
Dari Lapas Menuju Mandiri: Warga Binaan Raih Keterampilan Lewat Program FABA PLN
-
DPR Bakal Panggil KKP Terkait Tanggul Beton di Cilincing yang Dikeluhkan Nelayan
-
Rektor UI Diteriaki "Zionis" Saat Acara Wisuda, Buntut Undangan Akademisi Pro-Israel