Suara.com - Ketika Anda membaca sebuah cerpen atau novel, pasti diawali dengan paragraf yakni susunan beberapa kalimat yang mengandung sebuah gagasan. Ternyata ada beberapa jenis paragraf dalam Bahasa Indonesia, salah satunya paragraf deduktif. Apa itu paragraf deduktif?
Dalam penerapannya, paragraf dibagi menjadi 3 yakni paragraf deduktif, induktif, dan campuran. Ketiganya memiliki ciri khas, peran, dan fungsi khusus yang berbeda-beda. Berikut ini penjelasan mengenai paragraf deduktif, induktif, dan campuran.
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif merupakan paragraf yang menempatkan ide dan gagasan pada awal kalimat atau paragraf. Umumnya, paragraf deduktif terdiri dari pernyataan umum yang memiliki penjelasan khusus. Sehingga, ketika gagasan ditempatkan pada awal kalimat maka penjelasan yang lebih khusus ada di kalimat-kalimat selanjutnya.
Nah, apabila paragraf deduktif gagasan idenya berada di awal kalimat, maka hal yang sebaliknya terjadi pada paragraf induktif. Di sini, penjelasan khusus akan diletakkan di awal kalimat lalu meruncing menjadi sebuah kesimpulan umum.
Sehingga, paragraf induktif ialah paragraf yang meletakkan ide dan gagasannya di akhir kalimat dan penjelasan umum di bagian akhir. Dengan paragraf induktif ini Anda harus menggiring pembaca agar tertarik untuk membaca hingga akhir paragraf sehingga dapat menerima kesimpulan akhir yang dituju.
3. Paragraf Campuran atau Deduktif-Induktif
Paragraf campuran deduktif-induktif ini merupakan kombinasi dari dua metode paragraf. Sehingga gagasan atau ide utamanya terletak pada bagian awal dan akhir paragraf. Meskipun gagasan atau ide paragraf dijelaskan dua kali dalam satu paragraf, bukan berarti kalimat penjelasannya berlawanan. Hal ini dilakukan untuk mempertegas gagasan utama di awal kalimat dalam paragraf.
Baca Juga: Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia dan Perkembangannya
Sebenarnya, penggunaan jenis paragraf ini tidak ada yang benar atau salah. Namun, pemilihan jenis paragraf tersebut akan memengaruhi kualitas tulisan, kenyamanan, dan kemudahan pembaca dalam memahami makna dari paragraf tersebut.
Sehingga, pastikan untuk memilih jenis paragraf yang sesuai dengan tema atau alur kalimat agar tidak membingungkan pembaca. Sebab, sebaik-baiknya tulisan adalah yang mudah dimengerti oleh orang lain. Itulah penjelasan mengenai paragraf deduktif, induktif, dan campuran.
Kontributor : Lolita Valda Claudia
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Misteri Kematian Perempuan Berinisial CY, Dari Makan Nasi Uduk Hingga Tewas di Rumah Sakit
-
India Sodorkan BrahMos ke Indonesia: Rudal Supersonik Ganas, Apa Hebatnya?
-
Teriakan Korban Bikin Panik! Tiga Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Massa di Kelapa Gading
-
Nikita Mirzani Divonis 4 Tahun Penjara: Makasih 7 Bulan Selalu Menemani
-
Skandal Whoosh: 7 Fakta Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat yang Kini Diusut KPK
-
Indonesia Bawa Pesan Toleransi di Roma: Menag Nasaruddin Umar Hadiri Forum Perdamaian Dunia
-
Siap Terjunkan Pasukan Perdamaian ke Gaza, TNI AD Tunggu Komando Prabowo
-
Ajak Anak Muda Berpikir Kritis, Hasto: Tantangan Apa yang Harus Kita Jawab...
-
Detik-detik Maling Motor Asal Lampung Tewas Dihajar Massa di Gang Buntu Cengkareng
-
BRIN: Krisis Mikroplastik Jadi Alarm Perbaikan Sistem Sampah Nasional