Suara.com - Sepasang suami istri di Tennessee, Amerika Serikat, sekali lagi memecahkan rekor setelah melahirkan seorang bayi dari embrio beku yang sudah disimpan selama 27 tahun.
Menyadur NBC News, Kamis (3/12/2020) Tina dan Ben Gibson menggunakan proses yang disebut adopsi embrio, yang memungkinkan orang tua menerima embrio dari sumbangan, kata mereka kepada NBC News pada hari Rabu.
Bayi yang mereka lahirkan dari embrio tersebut diberi nama Molly. Ia adalah keberhasilan adopsi embrio kedua pasangan tersebut yang didapat dari Pusat Donasi Embrio Nasional.
Sebelumnya Tina dan Ben sudah melahirkan bayi yang juga dari embrio beku bernama Emma, lahir pada 2017 dari embrio berusia 24 tahun.
Meskipun itu bukan jalan yang dia harapkan ketika ingin memulai sebuah keluarga, Tina Gibson mengatakan bahwa menjadi ibu bagi kedua putrinya adalah sebuah keajaiban.
"Saya sangat takut untuk membuka hati saya terhadap potensi kehamilan," kata Tina Gibson. "Saya sangat takut itu tidak akan berhasil. Dan kemudian itu akan direnggut dariku lagi."
Tina juga mengatakan bahwa pengalaman membuatnya lebih bersyukur kepada anak-anaknya.
Staf klinik sangat senang dengan atas keyakinan keluarga Gibsons, Presiden Pusat Donasi Embrio Nasional Dr Jeffrey Keenan juga ikut mengapresiasinya.
"Adopsi embrio adalah pilihan yang fantastis untuk begitu banyak pasangan," buka Dr Kennan.
Baca Juga: Temuan Terbaru, Kemungkinan Virus Corona Sudah Ada di AS Sejak Tahun Lalu
"Ini adalah pilihan yang sangat sukses dan sangat hemat biaya, dan kadang-kadang itu satu-satunya pilihan bagi pasangan di mana ibu dapat benar-benar hamil dan melahirkan anak." sambungnya.
Pusat Donasi tersebut mengkhususkan diri dalam menyelamatkan embrio agar tidak hancur dengan mengizinkan keluarga untuk menyumbangkan sel telur yang telah dibuahi kepada orang lain yang mungkin tidak dapat menghasilkan embrio yang sehat.
Embrio Molly dibekukan pada tahun 1992 adalah embrio tertua, dengan usia 27 tahun, yang diketahui berhasil hingga melahirkan seorang bayi, menurut Perpustakaan Medis Universitas Tennessee Preston.
Dr Keenan menjelaskan bahwa kemungkinan tidak ada batas waktu yang nyata mengenai berapa lama embrio beku dapat bertahan hidup.
Dr Keenan merujuk pada fakta bahwa Molly lahir dari embrio tua, dibekukan dengan teknologi yang kurang dapat diandalkan dibandingkan yang tersedia sekarang.
"Kami mengharapkan kelangsungan hidup yang lebih besar, dan kami berharap ini akan menjadi cerita yang relatif umum, 27 tahun dari sekarang," ujar Dr Keenan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
Terkini
-
Pemprov DKI Jakarta Hibahkan 14 Armada Damkar ke 14 Daerah, Ini Daftar Lengkapnya!
-
Said Iqbal Bandingkan Gaji Wartawan Jakarta dan Bekasi: Kalah dari Buruh Pembuat Panci!
-
436 SPPG Polri Mulai Dibangun, Target Layani 3,4 Juta Penerima
-
Kisah Pramono Anung Panggil Damkar Jakarta Demi Evakuasi 'Keluarga' Kucing di Atap Rumah
-
Rakyat Jakarta Nombok! Said Iqbal Desak Pramono Anung Naikkan UMP 2026 Jadi Rp5,89 Juta
-
30 Tahun Menanti, Jalan Rusak di Karet Tengsin Akhirnya Mulus dalam Sebulan
-
Sebut Penanganan Banjir Sumatera Terburuk, Ray Rangkuti: Klaim Pemerintah Mudah Dipatahkan Medsos
-
Seskab Teddy Respons Pihak yang Bandingkan Penanganan Bencana: Tiap Bencana Punya Tantangan Sendiri
-
Saat Orasi Membakar Semangat, PKL Raup Cuan di Tengah Demo Buruh Tolak Kenaikan UMP 2026
-
Pemerintah Kaji Program Work from Mal, APBI Sebut Sejalan dengan Tren Kerja Fleksibel