Suara.com - Mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) memperingati milad ke-44 dengan membawa Bendera Bulan Bintang ke Masjid Raya Baiturrahman pada Jumat (4/12/2020).
Muzakir Manaf eks panglima GAM menyebutkan bahwa peringatan ini digelar agar masyrakat Aceh tidak lupa pada sejarah.
Diwakili Juru Bicara Komite Peralihan Aceh Azhari Cagee berharap perdamaian yang sudah terjalin sejak MOU Helsinki bisa terjaga dan terawat hingga kedepannya.
Sejarah dan Fakta GAM
Lahir sejak 4 Desember 1976, kelompok milisi ini dipimpin selama tiga dekade oleh sosok Teungku Hasan Muhammad di Tiro atau yang lebih dikenal sebagai Hasan di Tiro.
Hasan mengasingkan diri ke luar negeri menetap di Stockholm Swedia. Kemudian, dia kembali ke Aceh, Indonesia pada 11 Oktober 2008 dan meninggal pada 3 Juni 2010 dalam usia 84 tahun.
Alasan terbentuknya organisasi separatis ini karena Aceh meminta kemerdekaan penuh dari Indonesia.
Peristiwa ini pula yang membuat ribuan orang harus kehilangan nyawanya.
GAM memiliki nama lain yang dikenal sebagai Aceh Sumatra National Liberation Front (ASNLF).
Baca Juga: Korupsi Garuda Indonesia, KPK Jemput Paksa Hadinoto Soedigno di Rumahnya
Serangan pertama GAM terjadi pada tahun 1976-1979 yang menewaskan sebanyak 200 milisi GAM dan lebih dari 100 sipil.
Disusul serangan kedua tahun 1989-1998, dengan korban jiwa 750 milisi GAM yang disokong dana serta peralatan militer dari Iran dan Libya. Kejadian itu juga menewaskan hampir 10 ribu sipil.
Puncaknya pada serangan ketiga tahun 1999-2002, menewaskan hingga 27 ribu milisi GAM yang dibantu persenjataan dari Thailand, 50 ribu tentara dan polisi, serta lebih dari empat ribu sipil.
Ketiga peristiwa ini memunculkan isu bahwa Militer RI dituduh membakar desa, menculik, memerkosa, dan menyiksa warga diduga simpatisan GAM.
Setelah dibubarkan, beberapa elit GAM dan eks kombatan mendirikan Partai Aceh dipimpin Muzakir Manaf. Mereka pun terjun ke dunia politik praktis.
Sumber dari Wikipedia Wikipedia GAM
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional