Suara.com - Kuasa hukum keluarga korban 6 laskar FPI yang tewas ditembak mati dalam bentrokan dengan aparat di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12/2020) mendatangi lagi RS Polri, Kramat Jati, Selasa (8/12/2020).
Kedatangan mereka diduga untuk mengupayakan penjemputan jenazah korban yang kekinian memang berada di RS Polri pasca kejadian.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, kedatangan kuasa hukum dan keluarga itu sejak pukul 10.00 WIB. Ada sekitar 5 sampai 9 orang yang hadir di RS Polri.
Mereka tampak membawa sejumlah berkas diduga terkait dengan administrasi untuk mengurus penjemputan jenazah laskar yang tewas.
Sampai pada sekira pukul 13.00 WIB mereka coba mendatangi aparat yang bersiaga di ruang instalasi jenazah. Kedatangan mereka langsung disambut. Beberapa perwakilan kuasa hukum dan keluarga diterima dan diajak berdiskusi di lantai dua ruang instalasi jenazah.
Hampir sekitar 20 menit perwakilan kuasa hukum dengan perwakilan RS Polri berdialog di lokasi. Terlihat dalam proses itu penjagaan ketat diterapkan, bahkan aparat bersenjata disiagakan.
Tak lama, tim kuasa hukum dan keluarga turun usai melakukan dialog. Namun ketika ditanya kepastian apakah mereka berhasil membawa pulang jenazah para laskar tersebut, mereka belum bisa mengkonfirmasi.
Hingga berita ini dipublikasikan, kuasa hukum dan keluarga masih bertahan di depan ruang instalasi jenazah. Belum ada tanda-tanda jenazah akan dipulangkan.
Sempat Diusir
Baca Juga: Anggota FPI Bawa Pistol Adang Polisi, BIN: Bukan Kriminalitas Biasa
Sebelumnya diberitakan, Kuasa hukum FPI dan keluarga korban 6 laskar pengawal Rizieq Shihab yang tewas ditembak mati mengaku diusir dari RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Senin (7/12/2020) malam ketika ingin menjemput jenazah.
Kuasa hukum FPI, Aziz Yanuar, menjelaskan bahwa pihaknya bersama dengan keluarga korban mendatangi RS Polri pada Senin malam sekira pukul 22.00 WIB untuk menjemput jenazah para laskar yang tewas ditembak mati.
Aziz berserta keluarga korban kurang lebih satu jam di RS Polri. Pihak kuasa hukum dan keluarga hanya bisa menunggu di depan kamar jenazah.
"Kuasa hukum memutusakan membantu para keluarga karena para keluarga tak diperkenankan masuk RS Polri dan dihadang ketika di pintu masuk parkir," kata Aziz kepada Suara.com, Selasa (8/12/2020).
Namun, menurut Aziz, alih-alih bisa melihat dan membawa pulang 6 jenazah laskar yang ditembak, justru ia mengklaim telah dihalang-halangi. Bahkan disebut mendapat pengusiran.
"Sebagaimana dijelaskan oleh Pak Irjen pol Argo Yuwono sebagai Kadiv Humas Polri bahwa Polri tidak menghalangi pihak keluarga untuk mengambil jenazah-jenazah dimaksud, pihak kuasa hukum malah diusir dari RS Polri oleh beberapa pasukan Brimob dan petugas kepolisian," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Polisi Ungkap Alasan Belum Serahkan Jenazah 6 Laskar FPI ke Keluarga
-
Anggota FPI Bawa Pistol Adang Polisi, BIN: Bukan Kriminalitas Biasa
-
Belum Juga Serahkan Jenazah 6 Laskar FPI ke Keluarga, Ini Alasan Polisi
-
6 Anggota FPI Tewas Ditembak, Kapolda Sumut Harap Medan Tetap Kondusif
-
Laskar FPI Ditembak, Ansor: Mengherankan Jika Aktivis Ormas Punya Senpi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?