Suara.com - Meski diciptakan untuk menunjukkan arah, Google Maps terkadang membuat seseorang tersesat. Seperti yang dialami oleh remaja asal Rusia bernama Sergey Ustinov.
Tidak hanya tersesat, ia bahkan ditemukan meninggal dalam keadaan membeku setelah nyasar ke sebuah jalan yang bersuhu ekstrem -50 derajat celcius.
Dikutip dari hops.id -- jaringan Suara.com, Sergey mengemudi bersama temannya, Vladislav Istomin, melewati rute yang bersuhu dingin sangat ekstrem karena disarankan oleh Google Maps.
Mobil yang dikendarainya mengalami masalah hingga ia ditemukan meninggal dalam keadaan membeku di dalam Toyota Chaser. Sedangkan temannya, Vladislav, dinyatakan selamat dalam insiden itu meski mengalami hiportemia yang cukup parah.
“Kondisinya sangat memprihatinkan, kami memperjuangkan hidupnya,” kata seorang dokter dikutip dari The Sun, Minggu (13/12/2020).
Menurut The Siberian Times, keduanya berjalan dari kota Yakutsk menuju kota Magadan, Rusia.
Mereka melewati jalanan era Stalin yang dikenal dengan nama Road of Bones alias jalanan tulang. Nama yang terdengar mengerikan itu disematkan lantaran banyaknya pekerja yang tewas ketika membangun jalan tersebut.
Diketahui Sergey dan Vladislav mengikuti saran dari Google Maps yang memberikan rute paling cepat dibanding Yandex Maps (layanan peta navigasi Rusia).
Rute di Yandex Maps menunjukkan jarak 1.900 km di jalan raya federal Kolyma melalui wilayah Ust-Nera. Sedangkan Google Maps menawarkan rute yang lebih pendek melalui Tomtor sejauh 1.733 km.
Baca Juga: Sepanjang Tahun Ini UFO Tercatat 46 Kali Menampakkan Diri di Amerika
Otoritas setempat menyebut jalan yang melalui wilayah Tomtor itu merupakan jalanan yang sudah lama tidak terpakai dan sudah lama ditinggalkan sejak 1970-an.
Dilaporkan pula Sergey dan Vladislav sempat menyalakan api kecil dan membakar ban untuk menjaga tubuh mereka supaya tetap hangat.
Sayangnya mereka tidak dapat menggunakan ponsel mereka untuk menghubungi layanan darurat.
Ada pun waktu pasti Sergey meninggal belum bisa dipastikan. Akan tetapi, temannya tetap hidup selama beberapa hari sampai dia ditemukan oleh polisi setelah dilakukan pencarian.
“Orang-orang itu berusaha untuk tetap hangat, dan membakar ban. Tapi ternyata, mereka tidak bisa membuat api yang besar. Dan mereka tidak bisa melepas sisa ban,” sambungnya.
Penduduk setempat terkejut karena mereka tidak memiliki pakaian hangat selama musim dingin ekstrem di Siberia.
Berita Terkait
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Profil Amal Said, Dosen Viral Ludahi Pegawai Kasir Terancam Dipenjara
-
5 Destinasi Viral di Pandeglang selain Wisata Pemandian Cibama, Hidden Gems Wajib Didatangi!
-
Tatapan Mematikan Pep Guardiola, Kameramen Auto Minder, Netizen: Wah Meme Baru Nih
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra