Suara.com - Pengamat politik Lingkar Madani atau Lima, Ray Rangkuti menilai kepolisian tidak profesional dalam penanganan hukum terhadap pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Sebab Rizieq diperlakukan seperti pelaku kriminal, padahal statusnya cuma sebagai pelanggar protokol kesehatan Covid-19.
Ray tidak habis pikir dengan cara kepolisian menindak kesalahan Rizieq yang kini menjadi tersangka dan mendekam di rumah tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.
"Dinyatakan melanggar protokol covid dengan adanya kerumunan yang disebabkan oleh HRS, tapi perlakuan penegakan hukum atasnya seperti sedang mengejar seseorang dengan kasus kriminal berat," kata Ray kepada wartawan, Senin (14/12/2020).
Ray kembali mengingat dengan enam laskar FPI yang ditembak mati polisi karena disebut melakukan perlawanan. Ia lantas mengaitkan dengan cara polisi agar Rizieq mau memenuhi panggilan Polda Metro Jaya.
"Cara aparat keamanan melakukan penegakan hukum atas HRS kurang profesional. Kadang ada isu yang dibangun bahwa HRS seorang yang intoleran, berpotensi mengganggu keharmonisan bangsa dan keutuhan NKRI, tapi pasal yang dikenakan padanya jauh dari unsur yang disebut di atas," ujarnya.
Bersamaan dengan enam laskar FPI yang tewas, Ray meminta pemerintah untuk membentuk tim independen guna mencari fakta yang sesungguhnya. Pasalnya banyak kejanggalan dalam kasus kematian enam laskar FPI yang ditembak polisi.
"Tindakan itu bukanlah kategori hukum biasa, tapi masuk dalam kategori hukum berat karena berkaitan dengan perlindungan atas HAM oleh negara," tuturnya.
"Mengingat bahwa kematian enam orang dimaksud masuk kategori persoalan hukum berat yang dikaitkan dengan aparat keamanan yang sedang bertugas. Maka dengan itu dibutuhkan tim independen untuk memeriksa kasus ini," terangnya.
Baca Juga: Kini Fans FPI Serbu Polres Cianjur, Minta Ditahan Seperti Habib Rizieq
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah
-
Pemerintah Bangun 2.603 Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Mulai Bulan Ini
-
Bagaimana Perubahan Iklim Bisa Tingkatkan Ancaman Penyakit Zoonosis?
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, Anggota Komisi IV DPR Ingatkan Pengalaman Pahit di Berbagai Daerah
-
Mahfud MD Sebut Potensi Pelanggaran HAM di Kasus Ijazah Jokowi, Ini Penjelasannya