Suara.com - Polri mengungkap adanya modus pendanaan kelompok teroris melalui kotak amal, yang biasanya diletakkan di depan minimarket tersebar di seluruh Indonesia.
Meski demikian, ada beberapa ciri spesifik yang membedakan kotak amal sungguhan dengan kotak amal milik kelompok teroris.
Ketua Ikatan Khatib Dewan Masjid Indonesia (IK DMI) Lampung, Gus Dimyathi mengimbau agar masyarakat lebih waspada dan memperhatikan ciri kotak amal sebelum menyalurkan sumbangan di kotak tersebut.
"Ada ciri-cirinya. Masyarakat harus mengetahui mana kotak amal yang mencurigakan," kata Dimyathi, Senin (14/12/2020).
Ciri kotak amal pendanaan terorisme yang paling menonjol adalah kotak amal dengan dalih untuk membiayai yatim piatu, bencana alam dan pembangunan masjid.
Biasanya, kotak-kotak amal dengan modus seperti itu dengan mudah ditemukan di rumah makan, mini market, toko kelontong hingga pom bensin.
Jika kotak amal tersebut berdalih untuk sumbangan pondok pesantren, Dimyathi mengingatkan masyarakat untuk memeriksa terlebih dahulu Nomor Statistik Pondok Pesantren (NSPP).
"Setiap pondok pesantren harus teregistrasi NSPP, sehingga agak sulit jika memalsukan NSPP," ungkap Dimyathi.
Sementara itu, dalam melacak keaslian kotak amal pembangunan masjid diakui oleh Dimyathi sulit untuk dilakukan.
Baca Juga: Soal Kotak Amal Minimarket untuk Danai Teroris, Ini Kata KSP
Pasalnya, kotak amal dengan dalih sumbangan pembangunan masjid tidak memiliki nomor registrasi apapun.
Adapun untuk kotak amal berdalih sumbangan yatim piatu memiliki nomor Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) yang terdaftar di Dinas Sosial.
"Kalau tidak ada LKSA, tentu mencurigakan. Jangan mengumbang (di kotak itu)" tutur Dimyathi.
Kotak Amal Sumber Dana Teroris
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono mengungkapkan, dana kotak amal minimarket disebutkan telah disalahgunakan oleh sejumlah oknum untuk mendanai teroris Jamaah Islamiyah.
"Penyalahgunaan fungsi dana kotak amal yang kami temukan terletak di minimarket yang ada di beberapa wilayah di Indonesia," ungkap Awi Setiyono.
Adapun dana-dana tersebut digunakan oleh JI untuk operasi memberangkatkan para teroris ke Suriah dalam rangka pelatihan militer dan taktik teror.
Selain itu, dana dari kotak amal minimarket tersebut juga digunakan untuk membayar gaji rutin para pimpinan Markaziah JI dan membeli senjata, termasuk bahan peledak.
"Serta pembelian persenjataan dan bahan peledak yang akan digunakan untuk amaliyah atau jihad organisasi JI," imbuh Brigadir Jenderal Awi Setiyono.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
KPK: Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Terima Rp 79,7 Miliar dari Kasus Dana Hibah
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru
-
BRI Catat Serapan FLPP Tertinggi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan untuk Rumah Subsidi
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis