"Siang di jadwal V3 tadi, sebagai relawan tes vaksin, saya diambil darah untuk dilihat apakah terjadi reaksi yang diharapkan yaitu munculnya antibodi yang imun terhadap virus covid-19," tulis Ridwan Kamil dikutip Suara.com dari postingan tersebut.
Ridwan menjelaskan bahwa pengambilan darah kedua akan dilakukan di bulan Desember 2020. Baru pada akhirnya nanti dapat disimpulkan apakah vaksin ini layak diproduksi atau tidak. Ia pun meminta doa kepada masyarakat agar proses tes uji coba vaksin ini berjalan lancar.
"Doakan sukses ya. Mari disiplin sambil menunggu vaksin. Hanya itu yang bisa dilakukan orang sehat dalam melawan covid-19," ujar Kang Emil.
Namun, seorang warganet meragukan foto yang diunggah Ridwan Kamil. Dalam salah satu gambar, tampak jarum suntik yang menusuk ke lengan Ridwan Kamil.
Menurut netizen tersebut, Ridwan Kamil pura-pura disuntik.
"Padahal tutup jarum suntiknya belum dibuka sebagai erbandingan silahkan cek story," tulis warganet tersebut.
Sontak tuduhan ini langsung direspon oleh Ridwan Kamil. Ia meluruskan tudingan yang tidak jelas dari warganet itu.
Berdasarkan penjelasan Ridwan, jarum suntik yang disuntik ke lengannya adalah teknologi baru dalam pengambilan darah.
"Alat ini namanya VACUTAINER mas @teluuur. Ada dua jarum: satu ke vena satu ke tabungnya. Teknologi baru dalam pengambilan darah. Beda dengan jarum suntik jadul yang biasa dipakai," tutur Ridwan dalam postingan Jumat (2/10/2020).
Baca Juga: Kasus COVID-19 Melonjak di London, Emirates Stadium Kembali Ditutup
Ia pun menasehati si netizen agar tidak asal berkomentar dan memberi tuduhan.
"Jika gak ngerti tanya pada ahlinya, bukan menuding pura-pura disuntik dan pembohongan publik," kata Ridwan.
"Posting dari yang tidak berilmu dikeproki oleh followernya yang sama-sama tidak pakai ilmu. Kasian. Pikarunyaeun. Dimaafkan," imbuhnya.
Klarifikasi dan penjelasan dari Ridwan Kamil ini lantas mendapat respon dari sejumlah warganet. Hingga berita ini diterbitkan telah ada 82 ribu netizen yang menyukai dan 6.000 komentar, termasuk komentar dari tenaga kesehatan.
"Terimakasih penjelasannya pak.. yuk dilaporin yuk pak.. sudah sangat meresahkan warga dan merugikan kami para nakes.. hatur nuhun pak," tulis @rahmidin*****.
Berita Terkait
-
Liga Inggris Kembali Temukan 6 Kasus Positif Covid-19
-
Kasus COVID-19 Melonjak di London, Emirates Stadium Kembali Ditutup
-
Pandemi Covid-19, Perayaan Pergantian Tahun di Sumut Akan Ditiadakan
-
Tanggapan IDI soal Perdebatan Vaksin Gratis vs Vaksin Mandiri
-
Dianggap Cari Untung dari Vaksin, Kementerian BUMN Buka Suara
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?
-
Wujudkan Kampung Haji Indonesia, Danantara Akuisisi Hotel Dekat Ka'bah, Ikut Lelang Beli Lahan
-
Banyak Terjebak Praktik Ilegal, KemenPPPA: Korban Kekerasan Seksual Sulit Akses Aborsi Aman
-
Sejarah Baru, Iin Mutmainnah Dilantik Jadi Wali Kota Perempuan Pertama di Jakarta Sejak 2008
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?