Suara.com - Perusahaan Fosun Pharmaceutical mengatakan pada Rabu (16/12), akan membeli setidaknya 100 juta dosis vaksin Covid-19 dari BioNTech Jerman untuk digunakan di Cina daratan, jika vaksin itu disetujui otoritas setempat.
Pemerintah Cina belum mengumumkan kesepakatan pasokan vaksin dengan pembuat obat dari negara-negara Barat, yang beberapa juga bermitra dengan perusahaan lokal.
Namun, perusahaan Fosun Pharmaceutical Group di Shanghai mengatakan, mereka akan mendapatkan 60% dari laba kotor tahunan dari penjualan dosis yang akan dibuat dari bahan curah impor, dan 65% dari keuntungan penjualan dosis impor yang siap pakai.
Perusahaan itu saat ini bermitra dengan BioNTech Jerman. Untuk pembelian awal 50 juta dosis, Fosun akan melakukan pembayaran di muka kepada perusahaan BioNTech Jerman sebesar 250 juta euro (Rp 4,25 triliun) - setengahnya akan dibayarkan pada 30 Desember, dan sisanya setelah vaksin BioNTech mendapat persetujuan regulator Cina, kata perusahaan itu di bursa saham Hong Kong.
Untuk 100 juta dosis vaksin, Fosun akan membayar 500 juta Euro (Rp8,5 triliun). Sejau ini, vaksin yang dikembangkan oleh BioNTech dan mitranya dri AS, Pfizer Inc, sudah mulai diberikan juga kepada publik di Inggris dan Amerika Serikat, setelah mendapatkan lisensi untuk penggunaan segera.
Uni Eropa mengatakan akan segera melisensi vaksin BioNTech selambatnya 21 Desember. Persiapan vaksinasi di seluruh Eropa sudah dilakukan sejak beberapa minggu lalu.
Uji klinis kandidat vaksin BioNTech sudah dilakukan di Cina Fosun Pharmaceutical di Shanghai sebelumnya telah melakukan uji klinis di Cina dengan dua kandidat vaksin Covid-19 dari BioNTech, namun belum mendapat persetujuan dari otoritas kesehatan dan perdagangan obat di negara itu.
Cina telah memberikan status penggunaan darurat kepada dua kandidat vaksin lokal dari Sinopharm dan Sinovac Biotech Ltd.
Sedangkan vaksin dari CanSino Biologics Inc mendapat persetujuan untuk penggunaan militer. Tetapi Cina juga bermaksud membeli vaksin-vaksin yang diproduksi di negara lain.
Baca Juga: Panel Penasihat AS Beri Lampu Hijau untuk Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech
Perusahaan Shenzhen Kangtai Biological Products Co Ltd. sedang meningkatkan kapasitas produksi untuk untuk menghasilkan setidaknya 100 juta dosis kandidat vaksin dengan mitra dari Inggris AstraZeneca akhir tahun ini.
Hari Selasa (15/12), perusahaan Rhodiola Pharmaceutical Holding Co mengatakan telah setuju untuk menggandakan pasokan vaksin buatan Rusia, Sputnik-V, yang dibuatnya untuk dikirim ke Rusia.
Perusahaan itu menargetkan peningkatan produksi vaksin untuk 40 juta warga Rusia sampai tahun depan. hp/rap (rtr)
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri