Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sempat menyatakan akan melakukan tes acak atau random test rapid antigen Covid-19 bagi pengguna kendaraan pribadi yang ingin keluar-masuk ibu kota. Namun, kali ini ia meralat keterangan tersebut.
Riza menyatakan, pihaknya tidak akan menyediakan tes rapid antigen di tempat. Masyarakat yang ingin keluar-masuk Jakarta hanya perlu membawa surat hasil tes rapid antigen.
"Pemprov enggak nyediain (tes rapid antigen). Iya hanya bawa surat hasil," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (18/12/2020).
Riza menyebut nantinya saat aturan ini berlaku, hanya ada pemeriksaan acak hasil rapid antigen. Petugas di perbatasan akan memilih pengendara kendaraan pribadi.
"Nanti kita membantu random check," tuturnya.
Namun untuk lokasi pos pemeriksaan hasil rapid antigen ini Riza belum bisa memberitahukannya secara rinci. Sebab, ia juga masih menunggu arahan lebih lanjut dari Kementerian Perhubungan.
"Nanti diatur di perbatasan sama Kemenhub," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Riza menyebut kebijakan mewajibkan tes rapid antigen bagi warga yang ingin keluar atau masuk ibu kota akan dimasifkan. Bahkan pihaknya akan melakukan tes tersebut secara acak kepada pengendara.
Riza menjelaskan, karena dilakukan secara acak, maka tidak semua pengendara akan dites. Hanya sebagian saja yang dipilih petugas yang akan menjalani rapid antigen.
Baca Juga: Tarif Tertinggi Rapid Test Antigen Ditetapkan Rp 275 Ribu
"Kami sedang berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, kemungkinan akan dilakukan rapid antigen secara random Jadi, tidak semuanya yang datang masuk melalui darat kemudian diperiksa satu-satu, dites gitu," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (17/12/2020).
Kebijakan ini, kata Riza, dilakukan demi mencegah penularan Covid-19 saat libur natal dam tahun baru. Bahkan, hal ini juga sudah menjadi instruksi dari Pemerintah Pusat.
"Terkait rapid antigen ini sudah diputuskan itu menjadi kebijakan pusat, nasional," jelasnya.
Kendati demikian, ia tak menyebutkan secara rinci mengenai mekanisme pelaksanaan tes acak ini. Mengenai lokasi tes pemeriksaan juga tak disebutkan dengan jelas.
"Nanti secara random. Diatur teknisnya. Secara random nanti akan dilakukan tes rapid antigen," tuturnya.
Berita Terkait
-
Wagub DKI ke Simpatisan Rizieq: Demo Hak Warga, Tapi Sekarang Ada Pandemi
-
Tarif Tertinggi Rapid Test Antigen Ditetapkan Rp 275 Ribu
-
Gagal Diet karena Positif Corona, Wagub DKI Ngaku Sehari Bisa 5 Kali Makan
-
Harga Tertinggi Rapid Test Antigen Rp250 Ribu di Jawa, Rp275 Ribu Luar Jawa
-
Rapid Test Antigen Belum Berlaku di Bandara Internasional Minangkabau
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Periksa Saksi dari Asosiasi Travel Haji, KPK Temukan Penyalahgunaan Kuota Petugas Haji
-
Keracunan Massal MBG, FSGI: Itu Kesalahan Badan Negara, Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi
-
Detik-detik Ibu Muda di Cipete Bikin Geger: Mules Keluar Bayi, Refleks, Dibuang ke Saluran Air
-
Menteri Hukum Sahkan Kepengurusan PPP Kubu Mardiono, Nasib Kubu Agus Suparmanto di Ujung Tanduk?
-
DPR RI Sahkan Revisi UU BUMN, Kini Kementerian Resmi Berubah Jadi Badan Pengaturan BUMN
-
Kepala BGN Akui Risiko di Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Lemah Hingga Konflik Kepentingan
-
Borok Baru Terkuak, KPK Endus Kuota Petugas Haji 2024 Juga Jadi Bancakan
-
Suara Netizen Lebih Kuat: Densu Batal Tayangkan Podcast Nurul Sahara Usai Ditolak Warganet
-
Fakta-fakta Kebakaran Hunian Pekerja IKN, Ratusan Orang Terdampak
-
Diikat Warga saat Tertangkap, Viral Polisi Pura-pura Beli Tomat Jambret Kalung Pedagang!