Ia mengatakan, pada tahun 2001 produksi makanan laut turun drastis. Hal itu menyebabkan tidak bisanya dilakukan ekspor ke Jepang.
Hal itu menyebabkan harus mengekspor ikan yang masih segar dan hal tersebut membutuhkan pesawat. Ia menambahkan, pesawat tersebut pada tahun 2004 digunakan untuk bantuan tsunami di Aceh.
Setelah kejadian tersebut banyak Non-Governmental Organization yang menanyakan mengenai pesawat yang sering disebut Susi Air itu.
Setelah itu maka terbentuklah Susi Air. Susi Pudjiastuti juga membagikan cerita mengenai pengalamannya saat melakukan wisata ke berbagai daerah. Dalam siaran langsung ia menyebutkan barang-barang yang ia harus bawa saat ia berpergian.
“Barang yang wajib dibawa itu baju renang, sunblock, sepatu renang, sama kopi, “ tuturnya (15/12/2020).
Di masa pandemi, membuat banyak kendala dalam proses pariwisata. Menurut perempuan berumur 55 tahun itu, pariwisata harus tetap berjalan dan didukung oleh masyarakat, lembaga dan pemerintah.
Menurutnya, untuk permasalahan Covid-19, dapat diatasi dengan sikap disiplin terhadap protokol kesehatan.
Selain itu Susi juga menyarankan agar masyarakat tetap memiliki pikiran yang positif sehingga tidak merasa tertekan di masa pandemi. Selain itu, menurutnya melakukan bepergian juga baik bagi pikiran karena membuat bahagia.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengungkapkan tempat berlibur favoritnya. Ia mengatakan bahwa favorit seorang Susi Pudjiastuti saat berpergian yaitu laut.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Bantah Kabar Akan Deklarasi Partai Humanis
Namun, terkadang ia merasa sedih ketika melihat banyak sampah. Ia sangat berharap masyarakat dapat mengubah pola hidup untuk menjaga lingkungan sekitar.
Saat ini Maskapai atas nama Mantan Menteri Kelautan itu memiliki rute penerbangan sebanyak 168. Selain itu, Susi Air juga bekerja sama dengan Traveloka serta terdapat kupon diskon sebesar 150 ribu rupiah.
Berita Terkait
-
Susi Pudjiastuti Bantah Kabar Akan Deklarasi Partai Humanis
-
Video Amien Rais Minta Presiden Jokowi Mundur
-
Amien Rais Minta Presiden Jokowi Mundur atau Rekonstruksi Ulang Negara
-
Kiky Saputri Genit ke Putranya, Susi Pudjiastuti Teriak Minta Tolong
-
Ingatkan Jokowi, Pengamat UGM: Menteri dari Partai Berpotensi Korup
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Polisi Mulai Olah TKP Pasar Induk Kramat Jati, Warga Dilarang Mendekat
-
Pasar Jaya Gerak Cepat, Penampungan 350 Pedagang Kramat Jati Siap dalam 3 Hari
-
Habib Syakur: Gosip Dito Ariotedjo-Davina Tak Boleh Tutupi Fokus Bencana Sumatra
-
Toko Plastik Simpan Karbit Diduga Sumber Api Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
Respons Imbauan Mensos Donasi Bencana Harus Izin, Legislator Nasdem: Jangan Hambat Solidaritas Warga
-
Pagi Mencekam di Pasar Kramat Jati, 350 Kios Pedagang Ludes Jadi Arang Dalam Satu Jam
-
Antisipasi Bencana Ekologis, Rajiv Desak Evaluasi Total Izin Wisata hingga Tambang di Bandung Raya
-
Ketua Komisi III DPR: Perpol 10 Tahun 2025 Konstitusional dan Sejalan dengan Putusan MK
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu