Suara.com - Tanpa memandang gender dan usia, isolasi atau karantina hukumnya wajib bagi siapa saja yang terpapar virus Covid-19. Tidak terkecuali untuk ibu dan anak yang satu ini. Keduanya dengan berat hati harus mendekam di wisma atlit sementara guna menjalani karantina.
Chief Bussines Development Officer Asumsi, Richo Pramono, lewat jejaring Twitter miliknya, Jumat (18/12/2020) mengungkapkan betapa pedih perjuangan keluarganya melawan kedatangan virus corona.
Istri dan anak Richo Pramono yang masih berusia 2 tahun 3 bulan terkonfirmasi positif Covid-19 sehingga perlu menempuh jalur karantina demi kebaikan bersama.
"Istri dan anak saya berusia 2 tahun 3 bulan positif Covid-19. Pengalaman ini terlalu berharga untuk saya simpan sendiri. Terutama jika kejadian ini menimpa orang tua dan anaknya belum lancar bicara," kata Richo seperti dikutip Suara.com seizin yang bersangkutan.
Richo Pramono secara kronologi menerangkan kejadian sejak dia pulang tugas dinas hingga mengantar anak istri menuju wisma atlit. Kendati begitu, sampai saat ini dia belum tahu tertular dari siapa. Namun, fokus utama bukan mencari jawaban itu, tetapi lebih pada kesembuhan orang-orang terkasihnya.
"Saya pulang dinas dari Sulteng Jumat (4/12/2020), Swab PCR hasilnya negatif. Maka berani lah saya pulang ke rumah setelah menunggu hasil di hotel. Senin ngantor seperti biasa. Rabunya WFH Tangsel Pilkada. Saya sakit keesokan harinya, Kamis 10/12/2020). Flu berat disertai batuk ringan tanpa demam," tulis Richo.
Singkat cerita, Richo Pramono sekeluarga kemudian melakukan tes swab di salah satu lab drive thru, area Jakarta Selatan. Menunggu dengan penuh kegelisahan, dini hari hasil tes keluar menunjukkan beberapa anggota keluarga terpapar Covid-19.
Kata Richo, dia dan ibu mertuanya negatif. Sementara anak dan istri keluar dengan hasil positif. Dia mengaku hancur dan kacau balau saat mengetahui hasilnya.
Kontan, istri dan anak harus jaga jarak darinya dan Ibu mertua. Richo kemudian melakukan berbagai cara agar istrinya bisa diperiksa atau dievakusi untuk karantina. Hal itu mesti dilakukan meski harus dengan berat hati melepasnya.
Baca Juga: Progam Vaksinasi Virus Corona, IDI Minta Tokoh Masyarakat Wajib Dilibatkan
Richo Pramono mengaku telah menghubungi sejumlah intansi. Namun, responsnya terbilang lambat sehingga dia kemudian tidak puas.
"(Subuh) Kami call ke Satgas Covid-1 untuk laporan. Satgas mengaku sudah meneruskan ke Puskesmas. Dan akan ada tim medis yang melakukan pemeriksaan. Jam 10 pagi belum ada kabar. Saya coba call Puskesmas, tidak ada yang angkat. Saya lapor RT, diteruskan ke RW. Gugus tugas RT/RW baru lapor ke Puskesmas," jelas Richo.
"Tak lama berselang, baru ada petugas Puskesmas telfon kami. Tahap interview by phone. Petugas itu hanya minta kami tetap di rumah, hah?" sambung dia terkejut.
Richo Pramono tampak tidak menyangka dengan prosedur pemeriksaan Covid-19 yang menurutnya seolah berbelit-belit. Dia mengaku bingung sampai sempat berpikir akan menghubungi beberapa RS Swasta saja.
Kata Richo, Satgas Covid-19 menuturkan akan ada tim medis ke rumahnya. Namun hal itu tidak kunjung mendapat titik terang dari Puskesmas sehingga membuat dia semakin terheran-heran.
"Sesuai dengan yang disebut Satgas Covid-19 bahwa akan ada tim ke rumah. Jadi saya tanya, apa tidak bisa diperiksa? Bisa katanya, setelah pukul 13.00 pasien umum. Tapi akan dibuatkan dulu janji dengan dokter. Lah? Saya bingung. Saya pikir selepas jam 1 siang, memang didedikasikan untuk penanganan Covid-19. Ternyata harus bikin janji juga kaya pasien masuk angin," tandas Richo.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!