Suara.com - Analis politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menanggapi ihwal isu kencang perombakan kabinet atau reshuffle pada Rabu Pon yang merupakan weton dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Ujang hal tersebut kemungkinan besar bisa terjadi.
Diketahui, Rabu Pon jatuh pada Rabu, 23 Desember 2020 pekan ini. Sudah menjadi rahasia umum, jika Jokowi memang kerap mengambil keputusan penting saat Rabu Pon berdasarkan penanggalan Jawa.
"Bisa saja itu terjadi. Itu kan terkait dengan kepercayaan Jokowi kepada hari baik yang bersandar pada penanggalan Jawa," kata Ujang kepada Suara.com, Senin (21/12/2020).
Namun, kata Ujang, terlepas menunggu Rabu Pon atau tidak, perombakan kabinet memang seharusnya dilakukan Jokowi. Terlebih seiring ditangkapnya dua menteri oleh KPK, yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari Batubara.
Reshuffle dianggap perlu bukan saja karena dua pos kementerian tersebut kosong. Di sisi lain, kata Ujang, Jokowi perlu melakukan pergantian terhadap menteri-menteri yang kinerjanya tidak memuaskan.
"Reshuffle harusnya dilakukan sejak dulu. Karena banyak kinerja menterinya yang memble dan tak berprestasi. Jadi reshuffle itu kebutuhan dan mendesak untuk mengganti menteri-menteri yang tak perform," papar Ujang.
Karena itu, menjadi penting bagi Jokowi memaksimalkan momentum dua menterinya yang dicokok KPK untuk kemudian melakukan perombakan kepada keseluruhan Kabinet Indonesia Maju.
"Soal dua pos menteri kosong sudah pasti akan diisi. Jangan hanya mengganti dua pos menteri kosong tersebut. Tapi juga mesti ganti menteri yang nir-prestasi," tandas Ujang.
Baca Juga: Pilihan Bagi Jokowi, Cari Segera Pengganti Edhy dan Juliari atau Reshuffle
Berita Terkait
-
Di Hadapan Jokowi, Ini Sumpah Jabatan 7 Anggota Komisi Yudisial
-
Soal Wacana Presiden 3 Periode, Refly Harun Urai Ketidakefektifan Jokowi
-
Harga BBM di Nunukan Capai Rp 35 Ribu, Rachland PD Tagih Janji Jokowi
-
Jokowi Ingin Pelabuhan Patimban Dimanfaatkan untuk Gairahkan Ekonomi Rakyat
-
Jokowi: Pelabuhan Patimban akan Jadi Kunci Pergerakan Ekonomi Nasional
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
Keluarga Arya Daru Minta Perlindungan LPSK Usai 'Diteror' lewat Makam dan Pesan Misterius
-
Penyidik Kejaksaan Agung Ikut Sita Aset Milik Megawati dalam Kasus Korupsi PT Sritex
-
Penyangkalan Pemerkosaan Massal 1998 Berbuntut Panjang, Fadli Zon Digugat ke Pengadilan
-
Waspada Hujan Petir! BMKG Rilis Peringatan Cuaca 12 September 2025 di Bandung hingga Pontianak
-
Prabowo Berkali-kali Nyatakan Komitmen Supremasi Sipil
-
Ada Kejanggalan, Anggota Keluarga Arya Daru Ajukan Perlindungan LPSK
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh