Suara.com - Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab belakangan terus menjadi sorotan karena kasus kerumunan di tengah pandemi hingga peristiwa penembakan oleh kepolisian yang menewaskan enam laskar FPI. Namun rangkaian kejadian ini dianggap sebagai skenario yang telah disusun.
Koordinator Jaringan Muda Muslim Jakarta Muhammad Kosim mengatakan, skenario itu diciptakan oleh sekelompok radikal. Mereka disebutnya masuk ke dalam bagian FPI itu sendiri.
"Rizieq hanya menjadi korban dari skenario kelompok radikalis yang masuk dalam FPI. Bahwasanya Habibana saat ini dikelilingi para brutus dan pengkhianat," ujar Kosim kepada wartawan, Selasa (22/12/2020).
Menurutnya, Rizieq tak boleh dipandang berbeda dengan masyarakat lain hanya karena statusnya. Segala proses hukum harus dijalankan secara adil sesuai dengan hak dan kewajibannya demi menjaga keamanan dan ketertiban umum.
Namun ia mengaku menolak kelompok yang malah mengutarakan pendapat dengan cara yang mengandung kebencian.
"Mengutuk keras kelompok yang cenderung penyampaikan pendapat dengan cara kekerasan, kebencian dan provokatif lewat media sosial maupun secara langsung di tengah-tengah masyarakat," tuturnya.
Karena itu, ia meminta agar Habib Rizieq menjalankan proses hukum dengan baik. Kelompok pendukungnya juga diminta menahan diri dan tak membuat keributan di tengah masyarakat agar kelompok radikal itu tak terwujud skenarionya.
"Meminta kepada Habibana Muhammad Rizieq Shihab (MRS) untuk gentelman dalam menghadapi proses hukum," katanya.
Baca Juga: Perkembangan Terakhir Kasus Pelanggaran Prokes Habib Rizieq di Kepolisian
Berita Terkait
-
Perkembangan Terakhir Kasus Pelanggaran Prokes Habib Rizieq di Kepolisian
-
Kasus Penembakan 6 Laskar FPI, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Polisi?
-
Ambil Alih Kasus Prokes Habib Rizieq, Kabareskrim: Segera Kami Tuntaskan
-
Menyalahkan Staf Kedubes Jerman yang Kunjungi FPI Dinilai Belum Cukup
-
Dino: Jerman Konsisten Dukung NKRI, Tidak Pernah Berulah Aneh-aneh
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota
-
Komisi III DPR Dukung Rencana Prabowo Bentuk Tim Reformasi Polri
-
Greenpeace Murka, Kecam Izin Baru PT Gag Nikel yang Bakal Merusak Raja Ampat
-
Terungkap! Ini yang Dicecar KPK dari Khalid Basalamah dalam Skandal Korupsi Haji
-
Atasi BABS, Pemprov DKI Bangun Septic Tank Komunal dan Pasang Biopal di Permukiman Padat
-
Benarkah Puteri Komarudin Jadi Menpora? Misbakhun: Mudah-mudahan Jadi Berkah
-
Skandal Tol Rp500 Miliar, Kejagung Mulai Usut Perpanjangan Konsesi Ilegal CMNP