Suara.com - Mumi anak serigala purba yang hidup sekitar 56 ribu tahun lalu ditemukan di Kanada utara, kata para ilmuwan.
Tersembunyi di lapisan es selama puluhan ribu tahun, anak serigala betina itu ditemukan oleh seorang penambang emas di dekat kota Dawson di wilayah Yukon pada tahun 2016.
Sejak itu mumi anak serigala itu diberi nama Zhur, yang berarti serigala, dalam bahasa asli setempat di daerah Tr'ondek Hwech'in.
- Mumi kucing zaman Mesir kuno 'dibedah secara digital'
- Terungkap, 'resep rahasia' pembuatan mumi Mesir Kuno
- Mesir pamerkan mumi berbagai hewan, 'dari kucing, ular kobra, hingga buaya'
Kini, para ilmuwan mengatakan anak serigala yang kulit, rambut dan giginya masih utuh, adalah "mumi serigala terlengkap yang pernah ditemukan".
"Dia pada dasarnya 100% utuh - yang hilang hanyalah matanya," kata penulis utama Profesor Julie Meachen, seorang paleontolog dan profesor anatomi di Des Moines University di Iowa, Kanada, kepada situs berita sains EurekAlert!.
Menggunakan teknik yang beragam, tim ilmuwan tersebut dapat menentukan banyak aspek kehidupan anak serigala itu, mulai dari usia dan pola makan, hingga kemungkinan penyebab kematiannya.
Penemuan yang dipublikasikan di jurnal Current Biology pada Senin (21/12), menunjukkan anak serigala dan induknya memakan makanan dari sumber daya akuatik, termasuk ikan salmon.
Dengan membandingkan data dari DNA serigala dan analisis dari enamel taringnya, tim peneliti menemukan bahwa anak serigala itu hidup dan mati sekitar 56.000 sampai 57.000 tahun lalu.
Sementara itu, rontgen tubuh menunjukkan dia berusia sekitar enam hingga delapan minggu ketika mati.
Baca Juga: Masih Utuh, Kepala Serigala Berusia 40 Ribu Tahun Ditemukan di Rusia
Studi tersebut mencatat bahwa sementara fosil serigala purba relatif umum di Yukon atau tetangganya Alaska, mumi mamalia yang lebih besar jarang ditemukan.
"Kami pikir dia ada di sarangnya dan meninggal seketika karena roboh," kata Profesor Meachen.
"Data kami menunjukkan bahwa dia tidak kelaparan dan berusia sekitar 7 minggu ketika dia meninggal, jadi kami merasa sedikit lebih baik mengetahui gadis kecil yang malang itu tidak menderita terlalu lama."
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045