Suara.com - Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid mengomentari pernyataan Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik soal cara pemerintah 'menggebuk' FPI yang dinilai olehnya membahayakan hak-hak konstitusional semua warga negara.
Muannas Alaidid memberi pesan menohok bagi Rachland Nashidik untuk tidak menjadi 'kompor' dan semakin membuat panas polemik pembubaran FPI.
Pernyataan itu diutarakan oleh Muannas Alaidid lewat jejaring Twitter miliknya, Minggu (3/1/2021).
"Jangan manasin dan ngomporin terus bang Rachland Nashidik pakai alasan hak konstitusional segala, MK sudah tegaskan UU Ormas tidak bertentangan, apalagi demokrat di DPR ikut setujui ormas yang baru bahwa pemerintah dapat bubarkan Ormas yang dinilai ganggu ketertiban umum tanpa lewat pengadilan," tulis Muannas Alaidid seperti dikutip Suara.com.
Dalam cuitan terpisah, Muannas Alaidid masih membicarakan politisi yang sibuk dengan pembubaran FPI. Sosok Fadli Zon pun tak luput disinggung oleh Ketua Cyber Indonesia ini.
Muannas Alaidid mengatakan, para politisi yang masih fokus soal pembubaran FPI barangkali niatnya hanya mau membuat panas situasi untuk kepentingan dapilnya sendiri.
"Jadi kalau ada politisi masih sibuk soal pembubaran FPI oleh pemerintah model FZ terus protes katanya negara melanggar konstitusi dan UU, RN bilang membahayakan hak-hak warga negara termasuk LSM-LSM, sok paling humanis malah beda dengan pendapat MK. Niatnya mungkin hanya mau manasin situasi demi dapilnya," tandas Muannas Alaidid keras.
"Politisi model RN malu ribut soal pembubaran Ormas tapi partainya setuju UU Ormas disahkan, apalagi wakil rakyat kayak FZ harusnya sarankan mereka taat hukum. Jangan karena dapilnya, apapun yang dilakukan Habib Rizieq dan FPI semua dibenarkan, jangan sampai orang berpikir namanya jubir salah benar yang penting ngomong," sambung dia.
Sebelumnya, FPI dibubarkan secara resmi oleh pemerintah melalui Menko Polhukam Mahfud MD pada Rabu (30/12/2020).
Baca Juga: Jelang Sidang Praperadilan Rizieq, Barakuda hingga Raisa Ikut Turun Berjaga
Pembubaran FPI menuai kontra dari berbagai kalangan, diantaranya Rachland Nashidik dan Fadli Zon yang memprotes keras sikap pemerintah tersebut.
Rachland Nashidik mengatakan, cara pemerintah menggebuk FPI membahayakan hak konstitusional warga negara sehingga pihaknya tegas menolak.
"Saya sadar, FPI tak pernah jadi pemilih Partai Demokrat -- tidak di Pilkada 2017 maupun Pileg 2019. Tapi dukungan bukan soalnya," kata Rachland Nashidik, Sabtu (2/1/2021).
"Bagi kami, cara pemerintah menggebuk FPI membahayakan hak-hak konstitusional semua warga negara. Demi demokrasi dan hak asasi manusia, cara itu kami tolak!" tegasnya menambahkan.
Sementara itu, Fadli Zon menyebut pembubaran FPI semakin menyempurnakan praktik buruk politisasi hukum di Indonesia.
"Tanpa proses hukum di pengadilan, pemerintah kembali melarang dan membubarkan lembaga kemasyarakatan. Apalagi dilakukan dengan prolog penembakan enam laskar FPI dan penahanan Habib Rizieq Shihab yang tak jelas dasar hukumnya," ujar Fadli Zon, Kamis (31/12/2020).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
Terkini
-
Terkuak! Motor Anggota Polri Nunggak Cicilan Jadi Pemicu Pengeroyokan Maut 2 Matel di Kalibata
-
Ratusan Rumah Luluh Lantak, Pemkab Agam Membutuhkan 525 Huntara Bagi Korban Banjir
-
Wagub Sumut Apresiasi Bantuan Korban Banjir dan Longsor dari Pemprov Bengkulu
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?