Suara.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro, menyatakan bahwa sistem kesehatan bisa kolaps jika tenaga kesehatan terus berguguran akibat pandemi covid-19 yang belum terkendali.
Hal itu dikatakan dr Reisa saat menanggapi 504 tenaga kesehatan yang gugur selama 10 bulan pandemi covid-19 menginfeksi Indonesia.
"Ribuan teman sejawat kita telah terinfeksi, dan yang telah gugur lebih dari 500 kolega kita dalam kurun waktu 10 bulan kita menghadapi pandemi, sangat menyedihkan karena artinya kita telah kehilangan begitu banyak nakes dan ini sangat berbahaya, bisa fatal, sistem kesehatan terancam kolaps," kata dr Reisa dalam jumpa pers dari Istana Negara, Jakarta, Senin (4/1/2021).
Berdasarkan data yang dirangkum oleh Tim Mitigasi IDI dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dari Maret hingga akhir Desember 2020 terdapat total 504 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid, yang terdiri dari 237 dokter dan 15 dokter gigi, 171 perawat, 64 bidan, 7 apoteker, 10 tenaga lab medik.
Sementara untuk mencari pengganti ratusan tenaga kesehatan yang gugur tersebut, lanjut dr Reisa, dibutuhkan waktu sekitar 4-7 tahun. Kondisi ini semakin memperberat beban nakes dan memperparah pandemi.
"Kita butuh 4-7 tahun untuk melahirkan seorang nakes baru, sementara 100 ribu pasien covid ini sedang menunggu uluran tangan kita ditambah pasien lain yang juga butuh atensi kita," ucapnya.
Oleh sebab itu dia meminta seluruh tenaga medis seharusnya mengikuti seluruh instruksi dari pemerintah yang sudah menempatkan mereka pada prioritas pertama yang akan disuntik vaksin setelah Presiden Joko Widodo.
"Tidak perlu menunggu apalagi menunda dengan sengaja, ingat janji dan sumpah profesi kita untuk membaktikan hidup guna kepentingan perikemanusiaan," kata dia.
Menurutnya, prioritas ini adalah keistimewaan yang diberikan negara kepada tenaga medis, meski vaksin CoronaVac buatan perusahaan Sinovac Biotech, China belum merilis angka efikasinya dan belum selesai uji klinis tahap III di Bandung.
Baca Juga: Dokter Reisa Minta Nakes Manut Divaksin Sinovac: Ingat Sumpah Profesi Kita
"Sejawat dan kolega tenaga medis yang saya hormati, lihat betapa pedulinya negara terhadap kita, kita didudukan sebagai warga prioritas untuk mendapatkan akses vaksinasi," tutur dr Reisa.
Diketahui, sebanyak 1,3 juta tenaga kesehatan akan menjadi kelompok pertama bersama Presiden Joko Widodo yang akan disuntik vaksin CoronaVac.
Pemerintah telah mengimpor 3 juta vaksin buatan perusahaan Sinovac Biotech, China tersebut dan sudah mulai didistribusikan ke beberapa dinas kesehatan di daerah-daerah.
Pemerintah juga telah menandatangani kesepakatan suplai vaksin COVID-19 dari Novavax - pengembang vaksin dari Amerika dan Kanada, dan AstraZeneca - pengembang vaksin dari Inggris dan Jerman, masing-masing 50 juta dosis dengan opsi penambahan 80 juta dosis vaksin Novavax dan 50 juta dosis vaksin AstraZeneca.
Berita Terkait
-
Kondisi Syekh Ali Jaber Dikabarkan Memburuk, Mulut Dipasang Ventilator
-
Dokter Reisa Minta Nakes Manut Divaksin Sinovac: Ingat Sumpah Profesi Kita
-
India Larang Perusahaan untuk Mengekspor Vaksin Covid-19, Ini Alasannya
-
Kuota Vaksin Covid-19 Sumbar 39.920, Gubernur: Hari Ini atau Besok Sampai
-
Syekh Ali Jaber Masuk ICU karena Covid-19, Arie Untung: Mohon Bantuan Doa
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Mau Perkuat Partai yang Dipimpin Prabowo, Budi Arie Bicara Soal Kapan Masuk Gerindra
-
Dasco: Gerindra Siap Tampung Gelombang Relawan Projo!
-
PLN Electric Run 2025 Siap Start Besok, Ribuan Pelari Dukung Gerakan Transisi Energi Bersih
-
Merapat ke Prabowo, Budi Arie Bicara Kemungkinan Jokowi Tak Lagi Jadi Dewan Penasihat Projo!
-
Hujan Lebat Iringi Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Begini Momennya
-
Usai Budi Arie Kasih Sinyal Gabung Gerindra, Projo Siap Lepas Wajah Jokowi dari Logo!
-
Beri Sinyal Kuat Gabung ke Gerindra, Budi Arie: Saya Satu-satunya yang Diminta Presiden
-
Cuma Hadir di Kongres Projo Lewat Video, Budi Arie Ungkap Kondisi Jokowi: Sudah Pulih, tapi...
-
Dari Blitar, Megawati Inisiasi Gagasan 'KAA Plus', Bangun Blok Baru Negara Global Selatan
-
Berenang Jelang Magrib, Remaja 16 Tahun Sudah 4 Hari Hilang usai Loncat dari Jembatan Kali Mampang