Suara.com - Seorang wanita yang ditembak di dalam gedung DPR Amerika Serikat saat kerusuhan terjadi dinyatakan meninggal oleh petugas polisi.
Menyadur New York Times, Kamis (7/1/2021) wanita tersebut belum diidentifikasi dan tidak ada informasi yang dirilis tentang siapa yang mungkin menembaknya.
Kepala Robert J. Contee dari Departemen Kepolisian Metropolitan sebelumnya mengatakan bahwa dia adalah seorang "sipil" dan para petugasnya saay ini sedang melakukan penyelidikan.
Wanita itu dinyatakan meninggal di rumah sakit setempat, Dustin Sternbeck, juru bicara departemen kepolisian, mengatakan kepada New York Times.
Sternbeck mengatakan dia belum tahu siapa yang menembaknya atau memiliki rincian lain mengenai insiden tersebut.
Sebuah video yang diposting ke Twitter pada Rabu pagi waktu setempat menunjukkan insiden penembakan tersebut di Capitol.
Wanita dalam video itu tampaknya naik ke langkan kecil di samping pintu masuk di dalam gedung segera sebelum satu ledakan keras terdengar.
Wanita itu, terbungkus bendera, jatuh ke tanah di puncak tangga. Seorang pria dengan helm dan senapan gaya militer berdiri di sampingnya setelah dia jatuh.
Teriakan "polisi" terdengar saat seorang pria berjas mendekati wanita itu dan berjongkok di sampingnya. "Di mana dia dipukul?" orang-orang berteriak saat darah mengalir di sekitar mulutnya.
Baca Juga: Trump Kedapatan Tekan Pejabat Georgia untuk Batalkan Kemenangan Joe Biden
Aksi kerusuhan tersebut terjadi saat anggota Kongres AS menghitung suara elektoral untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden pada hari Rabu (6/1).
Pengunjuk rasa menerobos barikade Polisi Capitol AS dan menerobos masuk ke gedung. Akibatnya, para anggota dewan dievakuasi ke tempat yang aman.
Sekitar pukul 14.00 waktu setempat, rapat terhenti ketika ada kabar bahwa pengunjuk rasa sudah berada di aula di luar ruang Senat.
Seorang ajudan di Gedung Putih Trump saat ini mengatakan kepada CNN bahwa banyak rekannya bekerja dari jarak jauh setelah terjadinya kericuhan, dan seperti mantan rekannya, menyalahkan Presiden Trump.
"Kami tidak pernah berpikir ini akan terjadi," kata ajudan itu, menambahkan bahwa itu "tidak bisa dipertahankan."
"Kesalahannya terletak pada Presiden," kata ajudan itu.
Ajudan tersebut mengatakan dia tidak berencana untuk kembali bekerja besok dan belum memutuskan apakah akan mengundurkan diri atau bertahan dalam dua minggu ke depan sampai pelantikan Presiden terpilih Joe Biden.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra