Suara.com - Seorang gadis di Sudan diperkosa oleh 20 pria pada siang bolong setelah perayaan malam tahun baru 2021, di tengah jalan yang ramai.
Menyadur The Sun, Kamis (7/1/2021) insiden mengerikan itu terjadi pada hari setelah perayaan Malam Tahun Baru di siang bolong di Jalan Nil, yang terkenal sibuk, di Khartoum, Sudan.
Seorang saudara laki-laki korban yang mencoba menyelamatkannya, justru dikeroyok oleh sejumlah pria yang juga ikut dalam insiden pemerkosaan tersebut.
Serangan tersebut telah memicu gelombang kemarahan dan kecaman dari warganet. Insiden tersebut juga mendorong banyak seniman membuat karya seni yang menyoroti masalah tersebut.
Dalam satu contoh, seorang seniman membuat ilustrasi yang memperlihatkan banyak tangan yang menutupi dan menggenggam sosok seorang wanita.
Pengguna Twitter menggunakan hashtag termasuk #itsnotokay dan #wearewithyou untuk menunjukkan solidaritas, yang menjadi trending topic di Sudan, Mesir, UEA, Arab Saudi, dan Qatar.
"Setelah apa yang terjadi di NYE, saya tidak pernah merasa lebih tidak aman dalam hidup saya untuk berjalan di depan rumah saya SENDIRI di siang hari. Wanita seharusnya tidak harus hidup dalam ketakutan terus-menerus #wearewithyou," tulis @ceganka.
"Seorang wanita mungkin memilih untuk tidak mengenakan apa-apa, namun tidak seorang pria lajang yang dapat menyentuh dirinya tanpa persetujuannya karena dia masih memegang otonomi atas TUBUHnya SENDIRI! #itsnotokay." timpal warganet lainnya.
"Sebagai seorang wanita, sangat melelahkan melakukan percakapan dan tagar yang sama berulang kali berharap itu membawa perubahan. Tapi saya berharap suatu hari nanti itu akan #itsnotokay." tulis warganet @smrhydb.
Baca Juga: Mahasiswa Asal Sudan, Jadi Doktor Peternakan Pertama yang Lulus dari Unsoed
Terlepas dari kemarahan yang meluas dan protes akan kasus tersebut di media sosial, hanya ada sedikit reaksi dari pejabat negara.
Belum jelas apakah pihak berwenang setempat sedang menyelidiki insiden tersebut.
Beberapa pengguna online mengklaim bahwa insiden tersebut bukan pertama kalinya korban diperkosa,
Warganet lainnya menggunakan kesempatan itu untuk mendorong korban agar melaporkan pelaku kekerasan dan perubahan paksa di negara tersebut.
Banyak yang meminta pihak berwenang untuk menerapkan hukuman yang lebih keras bagi mereka yang melakukan serangan semacam itu.
Perempuan dan anak perempuan di Sudan menderita tingkat kekerasan fisik dan seksual tertinggi di dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank
-
Viral Korban Kecelakaan Diduga Ditolak Puskesmas, Dibiarkan Tergeletak di Teras
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM
-
Detik-detik Artis Keturunan Indonesia Ardell Aryana Disandera Tentara Israel saat Live TikTok
-
Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap