Suara.com - Operasi pencarian terhadap pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu telah memasuki hari keenam, Kamis (14/1/2021). Merujuk pada ketentuan Undang-undang Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Pencarian dan Pertolongan, masa pencariam korban akan berlangsung selama tujuh hari.
Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Rasman mengatakan, masa pencarian bisa saja diperpanjang dengan melihat situasi yang ada. Untuk kewenangan apakah pencarian akan dilanjutkan atau dihentikan, hal itu menjadi urusan pimpinan.
"Operasi pencarian tujuh hari, tapi bisa diperpanjang berdasarkan situasi kepentingan. Untuk menghentikan atau diperpanjang, itu kewenangan pemimpin, tentunya melihat situasi di lapangan," kata Rasman di Posko Terpadu JICT II, Jakarta Utara, Kamis siang.
Menurut Rasman, keputusan apakah operasi pencarian perlu diperpanjang atau tidak, pertimbangannya cukup luas. Hal tersebut harus merujuk pada pengertian tentang operasi pencarian itu sendiri.
"Perlu tidak diperpanjang? Atau sudah perlukan dihentikan? Dihentikan itu kalah dianggap sudah tercapai apa yang sudah kami lakukan, yang kami butuhkan, atau tidak memungkinkan lagi kami dapatkan yang kami cari. Itu umpanyanya. Itu semua pertimbangannya luas," jelasnya.
Kata dia, operasi pencarian tidak mempunyai tolak ukur tertentu -- contohnya operasi akan dihentikan apabila CVR ditemukan. Menurut dia, yang paling penting adalah ditemukannya para korban dalam insiden kecelakaan tersebut.
"Bukan itu ukurannya. Skrng ini masyarakat menunggu keluarga. Makanya hari ini, kami fokuskan bukan hanya CVR, tapi juga korban dan puing," katanya.
Fokus Pencarian Lewat Udara
Rasman melanjutkan, proses pencarian akan fokus melalui lautan dan udara. Kata dia, kemungkinan bagian tubuh korban maupun serpihan pesawat terbawa arus cukup jauh. Dengan demikinan, pencarian melalui udara juga akan diperluas.
"Karena ini sudah memasuki hari keenam, tentunya ada bagian-bagian atau korban yang mungkin terbawa arus tentu mungkin sudah cukup jauh. Oleh karena itu pencarian melalui udara mungkin akan diperluas," jelas Rasman.
Baca Juga: Terbaru, Pencarian Pesawat Sriwijaya Air Hari Keenam Diperluas Lewat Udara
Tim SAR Gabungan juga akan mengoptimalkan pencarian di pantai-pantai maupun pulau besar. Hal serupa pun juha akan dilakukan di atas permukaan air.
"Begitu juga yang di pantai-pantai kita juga mengoptimalkan oleh potensi - potensi yang ada di pantai baik itu yang ada di pulau-pulau maupun di pulau besar. Kemudian juga kita tetap melaksanakan pencarian di atas permukaan," jelasnya lagi.
Pada operasi pencarian kemarin, ada temuan yang tersangkut di jaring nelayan. Jadi, tidak semua bagian pesawat maupun potongan tubuh manusia tertanam di dasar laut.
"Kemarin hari kelima ada penyerahan objek pencarian yang ditemukan karena tersangkut di jaring nelayang. Artinya bagian-bagian ini juga melayang di air. Jadi tidak semuanya tertanam di dasar laut," papar Rasman.
Merujuk pada data hari kelima operasi pencarian terhadap pesawat Sriwijaya Air SJ182, tim SAR gabungan kembali menemukan hasil. Tercatat, sebanyak 141 kantong berisi potongan tubuh manusia, 31 kantong berisi serpihan kecil pesawat, dan 28 kantong serpihan besar pesawat telah ditemukan sejak Minggu (10/1/2021).
Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI (Purn.) Bagus Puruhito mengatakan, temuan tersebut merupakan data hingga pukul 19.40 WIB. Temuan tersebut juga mencakup flight data recorder (FDR).
Berita Terkait
-
Terbaru, Pencarian Pesawat Sriwijaya Air Hari Keenam Diperluas Lewat Udara
-
Hari Keenam Pencarian Korban Sriwijaya Air, Basarnas: Moga Cuaca Bersahabat
-
Tangis Istri Okky Bisma Saat RS Polri Serahkan Korban Sriwijaya ke Keluarga
-
Hari Ini, RS Polri Serahkan Jenazah Pramugara Okky Bisma ke Keluarga
-
Susuri Pulau-pulau Kecil, Tim SAR Cari Bagian Tubuh Korban Sriwijaya Air
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Rumah Hakim PN Medan Kebakaran, Sengaja Dibakar atau Murni Kecelakaan?
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara
-
Tolak Soeharto Pahlawan, Cerita Pilu Penyintas Tragedi Tanjung Priok: Ditelanjangi di Markas Kodim
-
Bukan Lagi Soal Look Good, Ini Prioritas Baru Kelas Menengah Indonesia yang Harus Dipahami Brand
-
Momen Haru Jokowi Saksikan Pelepasan Jenazah Raja Solo PB XIII, Ribuan Warga Tumpah Ruah
-
7 Provinsi Terkorup di Indonesia Versi ICW: Riau dan NTT Jadi Pemuncak
-
Mencurigakan! Kenapa Kerangka Manusia di Gedung ACC Baru Ditemukan Dua Bulan Setelah Kebakaran?
-
Dengar 'Curhatan' Kades, Dasco: DPR Kawal Masalah Lahan dan Dana Desa