Suara.com - Sikap Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto, yang tidak mengumumkan ke publik bahwa pernah terpapar virus COVID-19 dinilai membahayakan penanganan pandemi di Indonesia.
Epidemiolog Griffith University di Australia, dr Dicky Budiman menilai seharusnya Airlangga sebagai pejabat publik memberi contoh ke masyarakat bahwa tidak perlu malu jika terpapar Covid-19 karena penyakit ini bukanlah aib yang menimbulkan stigma negatif.
"Keterbukaan itu dimulai dari keteladanan pejabat publik atau tokoh, kalau tidak terbuka ya bagaimana mau memberi imbauan dan contoh ke masyarakat bahwa penyakit ini bukanlah penyakit yang harus diberi cap stigma negatif," kata Dicky saat dihubungi Suara.com, Selasa (19/1/2021).
Airlangga yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu seharusnya terbuka untuk keperluan pelacakan kontak erat, mengingat pejabat publik terkadang bertemu dengan banyak orang yang tidak ia ketahui seluruhnya.
"Pejabat publik itu bertemu dan ditemui banyak orang sehingga ada peran penting keterbukaan itu untuk program tracingnya, kalau tidak terbuka berarti tracingnya juga tidak akan optimal atau berhasil," tegasnya.
Dicky menyebut sikap Airlangga ini tidak patut dicontoh, sebab seluruh pejabat publik bahkan Presiden Joko Widodo sendiri pernah mengumumkan kondisinya pasca kontak erat dengan pasien positif COVID-19.
"Kan menteri yang lainnya juga terbuka sudah menyatakan terpapar, bahkan pak Presiden Jokowi sendiri memberi contoh yang baik, ini harus dicontoh oleh para menterinya," tutup Dicky.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa Airlangga pernah terpapar COVID-19 dalam acara 'Pencanangan Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen', Senin (18/1/2021).
Airlangga hadir dalam acara tersebut sebagai pendonor Plasma Konvalesen, syarat menjadi pendonor adalah pernah terpapar COVID-19.
Baca Juga: Pegawai Positif Covid-19, Kantor Kecamatan Pasar Rebo Tutup 3 Hari
Bahkan, kabar ini juga baru didengar oleh Istana yang mengaku tak tahu pembantu kepala negara itu pernah terpapar COVID-19.
"Kami tidak tahu juga kalau positif. Kalau saya dan jajaran Setpres tidak tahu, tidak ada pemberitahuan resmi," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono kepada wartawan melalui pesan singkat, Selasa (19/1/2021).
Menurut Heru, Istana tidak bisa mengumumkan status kesehatan menteri secara sepihak tanpa konfirmasi dari menteri terkait.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?