Suara.com - Seorang remaja 13 tahun di India menjadi korban penipuan yang kemudian dipaksa untuk operasi kelamin dan kemudian diperkosa beramai-ramai.
Menyadur India.com, Selasa (19/1/2021) seorang remaja berusia 13 tahun dipaksa operasi ganti kelamin di sebuah lokasi di Koloni Geeta Delhi oleh enam pria yang kemudian memerkosa beberapa kali selama berbulan-bulan.
Insiden tersebut bermula ketika korban bertemu dengan seorang tersangka di daerah Laxmi Nagar Delhi sekitar tiga tahun yang lalu di sebuah acara pertunjukan tari.
Korban kemudian diundang ke daerah Mandavali oleh tersangka dan dijanjikan akan diajarkan dan diberi fasilitas untuk belajar bentuk tari.
Korban mulai belajar menari dan mendapatkan uang dari hasil menari. Korban kemudian dibujuk tersangka harus terus menari untuk mencari nafkah.
Dalam pengaduan polisi, korban mengatakan bahwa dia diberi zat yang memabukkan oleh para pria ketika dia baru berusia 13 tahun.
Kemudian, mereka secara paksa melakukan operasi ganti kelamin padanya dan juga diberi obat hormonal, yang membuatnya terlihat seperti perempuan.
Terdakwa diduga telah memerkosa korban selama beberapa kali dan bahkan membawa pelanggan yang akan mengeksploitasi korban secara seksual. Korban juga dipaksa mengemis di rambu lalu lintas untuk mencari nafkah.
Berdasarkan laporan, korban diancam akan dibunuh dan keluarganya juga akan dirugikan jika mencoba melaporkan perbuatan tersangka.
Baca Juga: Tiga Alasan Tesla Pilih Kota Bengaluru untuk Pabriknya di India
Namun, saat wabah Covid-19 mulai menyerang India, korban berhasil kabur dan menemui ibunya. Namun para tersangka mengetahui keberadaan korban dan membawanya kembali ke tempat yang sama dan memperkosanya.
Beberapa hari kemudian, korban dan temannya kembali berhasil melarikan diri dari para tersangka dan bersembunyi di stasiun kereta api New Delhi.
Untungnya, seorang pengacara kemudian melihat korban dan teman-temannya lantas segera membawa mereka ke Komisi Wanita Delhi (DCW.
Saat ini, kasus tersebut telah diajukan terhadap terdakwa. Dalam sebuah pernyataan, DCW mengatakan pihaknya memberikan bantuan hukum kepada para korban dan juga memberikan rehabilitasi serta perlindungan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
LPSK Sebut Ammar Zoni Ajukan Justice Collaborator: Siap Bongkar Jaringan Besar Narkotika?
-
Pemerintah Perkuat Komitmen Perubahan Iklim, Pengelolaan Karbon Jadi Sorotan di CDC 2025
-
Pramono Anung Genjot Program Kesejahteraan Hewan untuk Dongkrak Jakarta ke Top 50 Kota Global 2030
-
Diperiksa 14 Jam Dicecar 47 Pertanyaan: Kenapa Polisi Tak Tahan Lisa Mariana di Kasus Video Syur?
-
Profil Mirwan MS: Bupati Aceh Selatan, Viral Pergi Umroh saat Rakyatnya Dilanda bencana
-
Benteng Alami Senilai Ribuan Triliun: Peran Mangrove dalam Melindungi Kota Pesisir
-
Pergub Sudah Berlaku, Pramono Anung Siap Tindak Tegas Pedagang Daging Kucing dan Anjing
-
Banjir Rob Jakarta Berangsur Turun, Pramono Anung: Mudah-Mudahan Segera Normal
-
Telkom Pastikan Akses Free WiFi di Posko Bencana Tersedia Gratis bagi Masyarakat
-
Menhut Raja Juli Disorot DPR soal Bencana Sumatra, Respons soal Usulan Mundur Jadi Sorotan