Suara.com - Presiden Palestina Mahmoud Abbas memutuskan untuk mengadakan pemilihan umum kembali setelah terhenti sejak 2006.
Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono, meyakini Indonesia bakal mendukung, bahkan menjadi negara pertama yang mengakui hasil pemilu.
Hubungan antara Indonesia dan Palestina disebutkan Diaz sudah seperti saudara. Bahkan kedua negara saling membantu apabila mengalami musibah.
"Kita pasti bantu apabila diminta. Ketika kita musibah kecelakaan pesawat Sriwijaya, saudara kita di Palestina turut menggelar salat gaib bagi korban. Ini menunjukkan kedekatan kita," kata Diaz dalam keterangan tertulis, Jumat (22/1/2021).
Diaz mengatakan kalau Indonesia juga bisa membantu Palestina terkait dengan penyelenggaraan pemilunya. Menurutnya Indonesia dapat berpartisipasi sebagai pengamat pemilu bahkan menjadi negara yang mengakui hasil pemilu nantinya.
Indonesia juga bakal mengajak negara-negara sahabat terutama yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam untuk mengakui hasil pemilu.
"Uni Eropa saja mendukung sebagai pengamat, kita juga harus siap kalau diminta," ujarnya.
Diaz juga optimistis bahwa pemilu kali ini menjadi momentum rekonsiliasi dua fraksi utama dalam konflik Palestina yakni Hamas-Fatah. Apabila kedua belah pihak bisa kompak, maka perjuangan diplomasi Palestina akan lebih efektif karena legitimasinya pun jelas.
Konflik internal berkepanjangan antara Hamas dan Fatah selama ini menyulitkan Palestina memperjuangkan kemerdekaan.
Diaz menilai kalau keputusan mengadakan pemilu adalah keputusan yang tepat sekaligus menunjukkan kenegarawanan Presiden Mahmoud Abbas, yang juga akan maju sebagai kandidat petahana dari Fatah.
"Keputusan mengadakan pemilu ini bukti bahwa selain Presiden Mahmoud Abbas adalah negarawan sejati, juga menunjukkan komitmen Abbas terhadap demokrasi dan perdamaian di Palestina. Sikap ini harus 100 persen didukung," kata dia.
Sebelumnya, Palestina memutuskan untuk menyelenggarakan pemilihan umum. Untuk pemilihan legislatif sendiri akan digelar pada 22 Mei, dilanjut dengan pemilihan presiden pada 31 Mei dan pemilihan anggota Dewan Nasional Palestina pada 31 Agustus 2021.
Berita Terkait
-
Geger Cesium-137! KLH Segel Pabrik di Serang yang Diduga Cemari Udang Ekspor, Sanksi Pidana Menanti
-
Indonesia Tekan Negara Maju soal Janji Pendanaan Iklim Jelang COP30
-
Putra Hendropriyono dan Wamen Desa Ahmad Riza Patria Jadi Bos Telkomsel
-
Demi Selamatkan Pesisir, Kemen LHK Dorong Partisipasi Restorasi Mangrove
-
Mahmoud Abbas Tegaskan Palestina Tidak Akan Menyerah
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti
-
KPK Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Kantor Ayahnya
-
Kejari Bogor Musnahkan 5 Kilogram Keripik Pisang Bercampur Narkotika
-
Pemerintah Tunda Kenaikan Cukai Rokok 2026: Kebijakan Hati-Hati atau Keberpihakan ke Industri?