Suara.com - Pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei mengunggah seruan serangan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Serangan tersebut untuk membalaskan dendam atas pembunuhan komandan militer utamanya, Jenderal Qasem Soleimani tahun 2020.
Pada laman daring resmi Imam Ali Khamenei, tedapat montase foto pria menyerupai Donald Trump tengah bermain golf.
Pada latar foto itu, terdapat bayang-bayang pesawat perang atau drone besar, disertai dengan pesan balas dendam.
Gambar situs itu diberi judul "balas dendam adalah hal yang pasti".
Twitter telah menangguhkan sejumlah akun yang pertama kali mencuit gambar tersebut.
Seorang juru bicara mengatakan kepada Reuters bahwa akun - @khamenei_site - palsu dan melanggar kebijakan platform Twitter.
Akan tetapi, unggahan tersebut juga di-retweet oleh akun Twitter Ayatollah Ali Khamenei yang jauh lebih besar dengan lebih dari 300.000 pengikut. Namun unggahan itu kini telah dihapus.
Dalam unggahan menggunakan bahasa Farsi di Twitter, kata "balas dendam" berwarna merah, sementara seluruh unggahan itu berbunyi, "Pembunuh Soleimani dan dia yang memerintahkannya harus membayar".
Baca Juga: Gerak Cepat, Joe Biden Pecat Bos VOA yang Berhubungan Dekat dengan Trump
Di situs resmi Ayatollah Khomeini, gambar tersebut diunggah secara mencolok. Teks yang menyertainya mengutip komentar yang dibuatnya pada 16 Desember, sekali lagi bersumpah akan membalas dendam "kapan saja".
Twitter telah didesak untuk bertindak setelah beberapa pengguna menunjukkan apa yang mereka lihat sebagai inkonsistensi pelarangan terhadap Trump, tetapi tidak terhadap pemimpin Iran.
Twitter telah menutup akun Trump awal bulan ini setelah ia mengunggah pernyataan yang secara luas dianggap mendorong kekerasan yang membanjiri gedung Capitol AS.
"Kenapa psikopat kejam ini bisa secara terbuka menyerukan pembunuhan mantan presiden AS, dan tidak dikeluarkan dari Twitter?" salah satu pengguna menulis dalam bahasa Inggris.
"Trump dilarang tapi ini tidak apa-apa. Apakah ini lelucon?" tulis pengguna lain.
Sebuah unggahan lain di Iran mengacu pada Jenderal Soleimani, yang dibunuh oleh pesawat tak berawak AS di Baghdad setahun lalu.
Di bawah kepemimpinan Soleimani, Iran mendukung kelompok-kelompok militan pro-Iran, memperluas kehadiran militernya di Irak dan Suriah, serta mengatur serangan Suriah terhadap kelompok pemberontak dalam perang saudara yang telah berlangsung lama.
Kala itu Trump mengatakan jenderal tersebut "secara langsung dan tidak langsung bertanggungjawab atas kematian jutaan orang".
Iran menanggapi tindakan AS dengan meluncurkan rangkaian rudal ke pangkalan udara Irak yang menampung pasukan AS dan memperingatkan serangan lebih lanjut.
Pada saat itu Ali Khamenei mengatakan bahwa "balas dendam berat menunggu para penjahat".
Twitter menghapus cuitan Ali Khamenei awal bulan ini yang menggambarkan vaksin virus corona yang dikembangkan di Inggris dan AS sebagai vaksin yang "tidak dapat dipercaya".
Berita Terkait
-
Gerak Cepat, Joe Biden Pecat Bos VOA yang Berhubungan Dekat dengan Trump
-
Yang Unik dan Tidak Biasa dari Pelantikan Joe Biden-Kamala Harris
-
Donald Trump Terancam Tak Dapat Uang Pensiun dan Tunjangan, Ini Penyebabnya
-
Donald Trump Lengser, Greta Thunberg Beri Salam Perpisahan Menohok
-
Donald Trump Lengser, Berapa Uang Pensiun dan Tunjangan yang Didapat?
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Cekcok Ponsel Berujung KDRT Brutal di Sawangan, Polisi Langsung Amankan Pelaku!
-
Buruh KSPI Demo Dekat Istana: Tuntut UMP DKI Jadi Rp5,8 Juta, Anggap Angka Pramono Tak Sesuai KHL
-
Menuju Fase Rehabilitasi: Pemerintah Pastikan Sekolah, RSUD, dan Pasar di Sumatra Mulai Pulih
-
Arus Balik Nataru 2026 Dibayangi Kepadatan Tol, Polda Metro Siapkan 5 Skema Rekayasa Lalu Lintas Ini
-
Soal Adanya Pengibaran Bendera GAM, PDIP Beri Pesan: Jangan Campuradukkan Politik dalam Bencana
-
Kritik Pedas Ray Rangkuti: Di Indonesia, Musibah Sering Jadi Peluang Bisnis Pejabat!
-
Gerindra Dukung Pilkada Balik ke DPRD: Anggaran Rp37 Triliun Lebih Baik Buat Kesejahteraan Rakyat!
-
PDIP Integrasikan Politik Tata Ruang dan Mitigasi Bencana, Terjemahkan Visi Politik Hijau Megawati
-
Demo Buruh Tolak UMP 2026, Pramono Anung: Kami Tetap Berikan Layanan Terbaik
-
Bawa Pesan Kemanusiaan dari Megawati, PDIP Kirim 30 Ambulans dan Tim Medis ke Sumatra