Suara.com - Seorang pria di Australia selamat dari maut meski kepalanya dicaplok buaya saat berenang di danau Placid, di Cairns, Queensland. Menyadur ABC News Jumat (29/01), pria ini langsung dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan.
Juru bicara layanan ambulans mengatakan pria yang diperkirakan berumur 40-an itu sedang berenang di danau Placid sekitar pukul 1 siang saat diserang buaya.
Ia menderita luka di kepala, wajah, tangan dn bahu. Ketika dilarikan ke rumah sakit, kondisinya stabil dan dalam keadaan sadar. Korban menggambarkan buaya itu berukuran satu setengah hingga 2 meter.
Staf perawatan kritis, Paul Sweeney mengatakan korban mengalami luka tusukan ringan di bahu kanan dan satu jari, tetapi tengkoraknya tidak retak.
"Ada bukti luka tusukan di kulit kepalanya, dari rahang atas atau bawah, terkait dengan gigitan. Hewan itu menggigit bagian atas kepalanya, dengan rahang di kedua sisi."
"Pria itu menjelaskan bahwa dia sedang berenang di air sambil melakukan beberapa pelatihan lalu dia merasakan benturan tiba-tiba di bagian atas kepalanya yang dia kenali sebagai buaya," kata Sweeney.
"Dia memasukkan tangannya ke dalam rahang untuk melepaskannya dari kepalanya dan ketika dia melakukannya dan melepaskannya, rahang itu menutup dengan jari telunjuk kirinya.
"Setelah serangan itu, dia berenang kembali cukup lama untuk keluar dari danau, di mana dia berjalan dan kemudian mencari bantuan," kata Sweeney.
Dari informasi yang diberikan kepada kami, dia sudah berenang di sana tiga kali seminggu selama kurang lebih delapan tahun, katanya.
Baca Juga: Tak Mampu Bayar Swab, Dua Pemuda Ini Selamat dari Maut Sriwijaya Air SJ 182
Juru bicara Departemen Lingkungan dan Sains langsung menyelidiki insiden tersebut dan mencari informasi untuk membantu pemindahan buaya. Selama ini danau Placid dikenal sebagai habitat buaya.
"Musim hujan adalah waktu berkembang biak bagi buaya muara dan mereka mungkin berperilaku lebih agresif dan menjadi lebih teritorial saat ini."
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Mendagri Tekankan Efisiensi Anggaran dalam Konsinyering RKA 2026
-
Kekayaan Mardiono yang Terpilih Jadi Ketum PPP, Tembus Triliun di LHKPN
-
Sosok Muhammad Mardiono, Klaim Terpilih Ketum PPP di Tengah Kericuhan Muktamar
-
Cuaca Ekstrem Hari Ini: BMKG Beri Peringatan Dini Hujan Lebat dan Petir di Kota-Kota Ini!
-
Nyaris Jadi Korban Perampasan, Wanita Ini Bongkar Dugaan Kongkalikong 'Polisi' dengan Debt Collector
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP