Suara.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, menyelamatkan seekor orang utan yang terluka cukup parah di kepala di persawahan Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.
"Lukanya termasuk parah. Tadi dijahit sebanyak sembilan jahitan. Diduga kuat luka bekas senjata tajam," kata Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah di Sampit, Senin (1/2/2021).
Penyelamatan ini berawal informasi masyarakat pada 22 Januari lalu bahwa ada seekor orangutan terlihat di sebuah lokasi di Desa Lampuyang. Saat itu tim turun ke lokasi namun tidak menemukan satwa langka tersebut.
Pada Sabtu (30/1) sekitar pukul 19.00 WIB, tim BKSDA menerima informasi disertai video seekor orangutan muncul di persawahan Sungai Bujur Malang Sembilan, Desa Lampuyang. Dalam video tersebut terlihat seekor orangutan dewasa yang kondisinya memprihatinkan karena menderita luka di kepala bagian kiri.
Informasi itu langsung ditindaklanjuti dengan turun ke lapangan. Tim berhasil menemukan keberadaan orang utan tersebut dan langsung berkoordinasi dengan BKSDA Seksi Wilayah II Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat.
Operasi penyelamatan dilakukan oleh tim BKSDA Kalimantan Tengah bersama Orangutan Foundation Internasional (OFI) terhadap orang utan yang diketahui berada di Sungai Bujur Malang Sembilang, Desa Lempuyang pada Minggu sekitar pukul 16.00 WIB.
Operasi penyelamatan berjalan lancar karena lokasinya di persawahan sehingga orang utan mudah terlihat. Meski begitu, operasi tersebut baru selesai sekitar pukul 18.00 WIB karena tim langsung melakukan tindakan terhadap luka di kepala orangutan tersebut dengan menjahitnya.
Hasil identifikasi, orangutan berjenis kelamin jantan berusia sekitar 25 tahun dan berat 59 kilogram. Orangutan tersebut diduga mencari makan hingga masuk ke areal pertanian warga hingga diduga terluka oleh senjata tajam warga.
"Bayangan awal lukanya, yang putih terlihat di video itu adalah tengkorak kepala, tapi ternyata daging. Perkiraan dokter, kalau tidak ada infeksi, diperkirakan dalam dua minggu luka itu mulai membaik," kata Muriansyah sebagaimana dilansir Antara.
Baca Juga: Polisi Tangkap Penjual Satwa Dilindungi di Bekasi, Orang Utan Dapat dari FB
Orang utan tersebut langsung dibawa ke Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat oleh BKSDA Kalimantan Tengah bersama tim dari OFI. BKSDA menyampaikan terima kasih atas dukungan OFI dalam kegiatan penyelamatan ini.
Saat ini BKSDA juga sedang mengumpulkan keterangan terkait dugaan penganiayaan terhadap satwa dengan nama latin "pongo pygmaeus" tersebut.
Orang utan merupakan satwa langka yang dilindungi negara. Menangkap, memelihara, memperdulikan, maupun melumasi atau membunuh orangutan, merupakan pelanggaran hukum yang diancam dengan sanksi berat.
Masyarakat diimbau ikut menyelamatkan satwa langka tersebut dari kepunahan. Jika melihat ada orangutan, warga diminta menghubungi BKSDA agar orang utan segera dievakuasi dan dilepasliarkan di habitat aslinya di hutan.
Berita Terkait
-
Menunggak Listrik, Area Perkantoran di Kotawaringin Timur Gelap Gulita
-
Menunggak Listrik, Perkantoran Pemkab Kotawaringin Timur Gelap Gulita
-
Polisi Tangkap Penjual Satwa Dilindungi di Bekasi, Orang Utan Dapat dari FB
-
Modal Rp 50 Ribu Bikin Surat Rapid Test Palsu, Tiga Pria Bernasib Ngenes
-
Hidup Sebatang Kara, Pria Kalteng Tewas Terbakar di Pulau Tak Berpenghuni
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Anak Menteri Keuangan Yudo Sadewa Kembali Viral, Kali Ini Diduga Sindir Gibran Lewat Postingan Satir
-
Investment Outlook 2025 Redefining Value: Investment Strategy in the Age of Innovation
-
Ini Cerita Aqsa Syauqi Peraih DPD Award 2025 Kategori Pembangunan Sosial & Kesehatan
-
Dihadang Sopir Angkot, Layanan Mikrotrans PulogadungKampung Rambutan Disetop Sementara
-
Amstrong sembiring: Jelang Akhir Tahun 2025 Negeri Ini Jadi Lautan Persoalan Hukum
-
Wacana Tarif Transjakarta Naik, DPRD Sebut Warga Jakarta Sudah Mampu Bayar Lebih dari Rp 3.500
-
Ritual Persembahan Berujung Petaka, 9 Umat Tewas Terinjak-injak di Kuil India
-
Gelar Pangeran Andrew Dicabut Gegara Pelecehan Seksual, Keluarga Giuffre Beri Respon Sinis
-
Pengamat: Jaksa Hanya Melaksanakan Penetapan Hakim di Kasus Nenny Karawang
-
Gagal Dimakzulkan, Bupati Pati Sudewo Ajak Lawan Politik Bersatu: Tidak Boleh Euforia